Seribu Hari Tragedi Kanjuruhan : Dian Puspita Masih Trauma dan Kehilangan Ingatan Jangka Pendek

Seribu Hari Tragedi Kanjuruhan : Dian Puspita Masih Trauma dan Kehilangan Ingatan Jangka Pendek

SURYAMALANG.COM/Rifky Edgar
KORBAN TRAGEDI - Dian Puspita (kiri) bersama ayah dan ibunya saat ditemui SURYAMALANG.COM di kediamannya di Kota Malang, Selasa (24/6/2025). Dian masih belum pulih, setelah seribu hari berlalu pasca Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 silam. 

"Lalu siangnya ketika ditanya tadi pagi ngapain saja itu dia lupa."

"Justru kejadian yang kemarin dia kadang masih ingat," ujarnya.

Dian merupakan satu dari ratusan korban luka dalam tragedi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Ia terjebak dalam kepanikan massal saat gas air mata ditembakkan ke arah tribun.

Tubuhnya terhimpit, dan kesadarannya sempat hilang sebelum akhirnya berhasil diselamatkan.

"Dian ini berangkat dengan lima orang temannya."

"Katanya sebelum pertandingan berakhir, Dian sudah mau keluar stadion."

"Tapi ketika sudah berada di pintu, katanya tidak bisa keluar dan saling berdesakan antar penonton lalu terpisah dari teman-temannya," ungkapnya.

Akibat peristiwa itu, Dian mengalami patah kaki dengan mata berwarna merah saat ditemukan ibunya di rumah sakit Wava Husada Kepanjen.

Karena kondisinya yang cukup kritis, Dian dilarikan ke RSSA karena mengalami koma selama tujuh hari.

Dian harus dirawat selama 25 hari sebelum akhirnya menjalani rawat jalan di rumah.

"Hampir sebulan dirawat di RSSA, kemudian pulang dan sempat dirawat juga di rumah sakit milik Polisi di daerah Batu," ucapnya.

Meski telah menerima perawatan medis, dampak psikologis tragedi itu masih membekas.

Hingga kini, ia belum menjalani terapi trauma secara intensif.

Ketakutan akan keramaian, enggan bertemu dengan orang yang baru kenal, hingga hilang ingatan jangka pendek masih dirasakan Dian.

Sumber: Surya Malang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved