Berita Viral
Cerita Nenek Nasikah Bantah Dibuang Anak ke Griya Lansia Malang, Kini Pulang Huni Kos di Surabaya
Cerita nenek Nasikah bantah dibuang anak ke Griya Lansia Malang, pernah ditolak rumah sosial, kini pulang huni kos di Surabaya.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Kisah anak diduga membuang orang tua ke panti jompo, Griya Lansia Malang dengan perjanjian khusus sempat viral di media sosial.
Orang tua atau nenek bernama Nasikah itu berusia 74 tahun asal Surabaya.
Nasikah pun membantah dibuang oleh kedua putri kandungnya dan menceritakan kronologi sebenarnya.
Polemik yang menimpa Nasikah berawal dari niat kedua anaknya, Fitriya dan Sri Rahayu (42) yang ingin menitipkan ibu agar lebih terjamin sebab mereka sibuk bekerja.
Baca juga: Kisah Nenek Nasikah di Panti Jompo Malang, Anak Kena Mental Setelah Ikhlaskan Ibu Meski Meninggal
Oleh Griya Lansia Malang, Nasikah diterima namun dengan syarat khusus.
Fitriya dan Sri tidak bisa menjenguk Nasikah lagi dan tidak akan dikabari apabila nantinya sang ibu meninggal dunia.
Persyaratan itu disetujui oleh Fitriya dan Sri, sehingga ada kesan mereka membuang ibu mereka, ditambah narasi yang ditulis oleh Ketua Yayasan, Griya Lansia Malang, Arief Camra dalam postingan videonya.
'Dua anak kandung buang ibunya ke Griya Lansia, Sidoarjo, Jumat 27 Juni 2025. Jangan nangis dengan berita ini… dalam draft yang ditandatangani, jika beliau ini tutup usia, maka dua anaknya nggak perlu dikabari' tulis Arief dalam video yang kini sudah dihapus.
Menjawab narasi tersebut, nenek Nasikah saat ditemui di tempat tinggalnya kawasan Babatan, Surabaya membantah dibuang oleh anaknya.
“Tidak (dibuang), di TV kok saya dibuang. Kalau niat dibuang sekalian masukin karung besar, buang ke laut aja,” katanya dengan tertawa Senin (30/6/2025).
Baca juga: Alasan Griya Lansia Malang Beri Syarat Berat ke Anak Nasikah, Ibu Meninggal Tak Dikabari Tetap Nekat
Kondisi Nasikah tampak ceria dan banyak bercerita.
Lansia itu tidak terbaring tidur, namun duduk dengan kondisi membungkuk.
Anaknya, Fitriya mengatakan, Nasikah sudah tidak bisa berjalan sejak tiga tahun belakangan.
Seteleh cek pemeriksaan medis, disebabkan oleh pengapuran tulang.
Sehingga, untuk berpindah tempat, Nasikah berjalan dengan cara merangkak.
Dengan cara ini, Nasikah bisa keluar hingga hampir menuju jalan raya.
“Enggak tahu (faktor tidak bisa jalan), pulang kerja enggak bisa jalan,” ucap Fitriya.
Sebelum sakit tulang, Nasikah bekerja mencabut rumput liar di sebuah proyek yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
Namun, karena sakit Nasikah dirawat di rumah Fitriya kawasan Mulyorejo.
Akan tetapi Nasikah tidak betah tinggal di rumah anaknya dan sering keluar dalam kondiri merangkak.
“Saya lahir di sini (Babatan). Enggak ada teman di Mulyorejo, enggak ada makanan. Saya suka di sini,” kata Nasikah sambil terkekeh.
Baca juga: Kondisi Rumah Anak Nenek Nasikah Luasnya Cuma 4x4 M, Viral Titipkan Ibu ke Panti Jompo di Malang
Nasikah juga mengingat saat diantar oleh kedua anaknya ke Griya Lansia Malang pada Jumat (27/6/2025) sekitar pukul 13.00 WIB dari Surabaya.
“Habis Jumatan ke Malang. Katanya di sana ada teman banyak 190 orang. Tapi pas di sana seperti tidak ada manusia,” ungkap Nasikah.
Fitriya menambahkan, sebenarnya bukan tidak ada manusia.
Hanya saja, para lansia berada di kamar yang terpisah-pisah dan satu ruangan ke ruangan lainnya lumayan berjarak, sehingga terlihat sepi.
“Batinku udah enggak enak ini, ternyata enggak ada manusianya,” tutur Nasikah.
Setelah konten Arief Camra viral, Fitri pun kembali menjemput ibunya dan menyewa satu kamar kos di kawasan Babatan, Surabaya.
Keluarga besar akhirnya secara bergantian menjaga Nasikah di kos.
Kronologi Menitipkan Nasikah
Fitriya bersama saudaranya, Sri Rahayu turut menceritakan awal mula mereka berniat menitipkan sang ibu ke Griya Lansia Malang.
Mulanya, keluarga besar Nasikah memiliki rumah di kawasan Babatan, Surabaya.
Namun, karena saudaranya terjerat utang maka tanahnya dijual.
Kemudian, Nasikah dan keluarga menempati sebuah rumah di Kecamatan Mojo, Surabaya.
Namun, Nasikah tidak betah dan ingin kembali ke Babatan.
“Emak dan adik saya enggak betah, minta balik ke Babatan. Karena di sini sudah tidak ada tanah, maka emak saya ngekos,” kata Fitriya, Senin (30/6/2025).
“Terus, ibu saya bawa pulang ke Mulyorejo, ke rumah saya. Lah di sana ibuku suka ngesot (merangkak) ke luar rumah sampai mau keluar jalan raya" ujarnya.
"Digendong balik lagi ke rumah, gitu terus,” lanjut Fitriya.
Situasi juga semakin berat sebab rumah Fitriya yang hanya berukuran 4x4 meter itu ditinggali oleh lima kepala selama dua tahun sehingga terlalu sesak.
Begitu pun yang dirasakan oleh anak pertama Nasikah, Sri Rahayu yang masih tinggal dengan mertuanya.
Oleh karena itu, mereka berniat menitipkan Nasikah ke tempat lain sebab, anak ketiga yang sebelumnya merawat sang ibu sudah meninggal.
Ditolak Rumah Sosial
Fitriya kemudian berencana menitipkan Nasikah ke Rumah Sosial milik Pemprov Jatim.
Namun, tidak setujui karena masih memiliki keluarga dan terikat dengan Perwali Kota Surabaya.
“Kan ada anak, meskipun tidak punya rumah enggak bisa diterima. Akhirnya saya dapat info dari teman soal Griya Lansia,” ujarnya.
Lalu Fitriya mendapat informasi jika menitipkan orang tua ke Griya Lansia tidak dipungut biaya dan akan dirawat dengan baik
Fitriya pun menghubungi Ketua Yayasan Griya Lansia, Arief Camra.
“Enak gratis, ternyata benar diterima dengan baik tapi ujung-ujungnya dikontenin dengan judul seperti itu. Sebenarnya tidak begitu Mbak,” ujarnya.
Fitriya pun kecewa lantaran Arief Camra membuat narasi “buang”.
“Saya niatan ke saya cuma minta bantuan untuk menitipkan ibu. Tapi kok ternyata itu diviralkan dengan caption membuang,” tuturnya.
Fitriya juga menjelaskan di perjanjian awal, pihak keluarga akan dikabari jika terjadi sesuatu pada Nasikah.
Namun, Arief bilang dalam videonya tidak akan dikabari bahkan ketika meninggal.
“Tidak akan dikabari itu bahasa kasarnya gitu, dalam surat itu tidak ada membuang. Supaya keluarga lain tidak ada yang berniatan untuk nitip ke sana. Aslinya bisa dijenguk dan dikabari,” ucap Fitriya.
Perempuan berusia 42 tahun tersebut menunjukkan bukti obrolan chat WhatsApp antara dirinya dengan Arief Camra.
Arief menulis,, “Secara perjanjian memang kejam tapi insyaAllah kalau ada apa-apa pasti saya kabari."
Setelah viral dan kecewa dengan pihak Griya Lansia, keluarga Nasikah pun kembali menjemput.
Kini, Nasikah kembali ke kos lamanya yang berada di kawasan Babatan Surabaya.
Keluarga besarnya pun merawatnya secara bergantian dalam sehari karena harus bekerja dan merawat keluarga.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
nenek Nasikah
Griya Lansia Malang
ibu dibuang anak
Malang
berita viral
Kecamatan Wajak
Surabaya
suryamalang
FAKTA Kepsek Roni Viral Dicopot karena Tegur Anak Wali Kota Bawa Mobil ke Sekolah 'Saya Ikhlas' |
![]() |
---|
FAKTA TERBARU Pembacokan Serda Rahman Oleh Pengunjung Kafe di Wonosobo: Niat Melerai Keributan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : Warga Pujon Malang Ditemukan Tergeletak di Pinggir Jalan di Bangkalan, Dibegal ? |
![]() |
---|
NASIB Aiptu S Keluarkan SKCK Anggota DPRD Wakatobi Padahal Tersangka Pembunuhan, Batal Naik Pangkat |
![]() |
---|
Pemilik Kerangka Ditemukan Dalam Pohon Aren Diduga Pria Bernama Yuda, 2 Tahun Merantau Tak Bawa KTP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.