Tren Gadai Barang saat SPMB 2025
DPRD Kota Batu Sering dapat Keluhan dari Warga saat Penerimaan Peserta Didik Baru
Saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), anggota DPRD Kota Batu mengakui banyak mendapat keluhan dari orang tua atau wali murid siswa.
Penulis: Dya Ayu | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, BATU - Saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), anggota DPRD Kota Batu mengakui banyak mendapat keluhan dari orang tua atau wali murid siswa.
Keluhan yang paling banyak disampaikan ke anggota dewan ialah terkait sistem zonasi atau yang sekarang diganti domisili, yang membuat banyak orang tua siswa hanya berpatokan pada jarak rumah sekolah terdekat dari rumah siswa.
Bahkan ada yang sampai melakukan pengukuran manual untuk membuktikan jarak yang sebenarnya.
Padahal dalam sistem zonasi, selain jarak rumah dengan sekolah, juga ada pertimbangan lainnya.
Di antaranya jika jumlah pendaftar jalur domisili melebihi kuota, sekolah akan melakukan seleksi dengan prioritas tertentu, seperti nilai gabungan, pilihan sekolah dan juga waktu pendaftaran.
“Soal PPDB memang banyak keluhan, khususnya soal domisili."
"Karena selama ini yang ada di gambaran masyarakat bahwa domisi adalah jarak terdekat, nyatanya aturan pemerintah tetap menggunakan nilai,” kata Anggota DPRD Kota Batu sekaligus Pemerhati Pendidikan, Khamim Tohari kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (6/7/2025).
Menurut Khamim, kondisi itu terjadi di masyarakat khususnya wali murid karena kurangnya sosialisasi yang diberikan pihak sekolah maupun dinas pendidikan.
Sehingga dari pihak siswa hanya sepotong-potong dalam mendapat informasi pendaftaran sekolah.
“Ya, kurangnya sosialisasi. Jadi mereka menganggap ketika rumah mereka dekat dengan sekolah, maka pasti diterima."
"Itu yang jadi masalah selama ini. Tapi alhamdulillah di Batu tidak ada kendala yang berarti, artinya bisa diatasi,” ujarnya.
Sementara itu, hal senada juga dikatakan Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Dewi Kartika.
Sistem domisili yang dulunya jalur zonasi banyak dikeluhkan wali murid.
“Masalah zonasi yang belum sepenuhnya masyarakat paham tentang tata cara perhitungan sistem ini. Terpenting pihak sekolah harus transparan,” jelas Kartika.
Jelang Tahun Ajaran Baru Sekolah, Warga Kota Malang Pilih Gadaikan Barang |
![]() |
---|
Cari Uang untuk Biaya Masuk Sekolah Anak, Warga Ramai-ramai Jual Emas di Malang |
![]() |
---|
Pegadaian CP Malang Terima Nasabah untuk Kebutuhan Jelang Tahun Ajaran Baru |
![]() |
---|
Fenomena Gadai Barang untuk Biaya Sekolah di Pegadaian Kepanjen Malang, Layani 30 Nasabah Tiap Hari |
![]() |
---|
Harga Seragam Sekolah di SMP Negeri Kota Batu Terbilang Mahal, Bikin Orang Tua Menjerit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.