Pembunuhan Brigadir Nurhadi

Hidup Misri Puspitasari di Jambi Terkenal Berprestasi, Apes Jadi Tersangka Kematian Brigadir Nurhadi

Tak banyak yang tahu ternyata hidup Misri Puspitasari di Jambi dikenal sebagai sosok yang berprestasi. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
NASIB MISRI - Misri Puspitasari dikenal sosok berprestasi di Jambi. 

SURYAMALANG.COM - Tak banyak yang tahu ternyata hidup Misri Puspitasari di Jambi dikenal sebagai sosok yang berprestasi. 

Banyak yang kaget dengan nasib Misri Puspitasari kini yang menjadi tersangka pembunuhan Brigadir Nurhadi.

Berdasarkan penelusuran Tribun, Misri diketahui memiliki rumah di Lorong Perikanan, Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.

Rumah tersebut ditempati ibu dan adik-adik Misri.

Selain itu, Misri diketahui pernah  bersekolah di SMAN 11 Muaro Jambi dan lulus pada 2019.

Dari penelusuran tersebut pun terungkap rekam jejak wanita yang kini ditahan di Polda NTB sejak 1 Juli 2025 tersebut.

Misri Puspitasari menjadi tersangka kasus kematian Brigadir Nurhadi bersama Kompol I Made Yogi Purusa (IMYPU) dan Ipda Haris Chandra (HC).

Ketiga tersangka dijerat dengan pasal 351 dan 359 KUHP tentang penganiayaan dan kelalaian yang menyebabkan kematian dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

Berikut fakta dan rekam jejak Misri di Jambi mengutip Tribun Jambi:

1. Sempat Hubungi Ibu Sebelum Pergi ke Lombok

Misri Puspita Sari tersangka kasus kematian Brigadir Nurhadi
MISRI PUSPITASARI - Misri Puspita Sari tersangka kasus kematian anggota Paminal Propam Polda NTB, Brigadir Nurhadi (kiri) dan kondisi rumah orang tua Misridi Lorong Perikanan, Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.


 
Neni, tante dari Misri Puspita Sari mengatakan sebelum kejadian tewasnya Brigadir Nurhadi di villa Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB, pada April 2025, Misri sempat berpamitan kepada ibunya ke Lombok untuk bekerja.

Namun, belakangan ibunya menerima kabar bila Misri terjerat kasus.

"Tiba-tiba, ada kabar terjerat kasus pembunuhan. Kami di sini terkejut," kata Neni saat ditemui Tribunjambi.com di rumahnya kawasan Mendalo Darat, Kabupaten Muaro Jambi, Kamis (10/7/2025).

Setelah kejadian tersebut, Misri sempat berkomunikasi dengan keluarganya di Jambi.

"Ada komunikasi, bahkan Misri cerita kalau dia ini sebenarnya membantu korban. Tapi malah ditetapkan sebagai tersangka," ucapnya.

Dalam komunikasi via telepon itu, Misri sambil menangis mengabari kasus tersebut.

2. Sosok Misri di Mata Keluarga

Neni mengungkap Misri sosok penyayang dan tak tegaan.

Karena itu, Neni pun heran bila keponakannya tersebut dituding melakukan pembunuhan.

"Dia ini tidak tegaan, apalagi untuk menyakiti sesama, kok bisa dituduh melakukan pembunuhan,” kata Neni.

Ia pun menyayangkan banyak pihak yang menyudutkan Misri, terutama di media sosial.

"Kami pihak keluarga meminta kepastian hukum dan menyayangkan anak kami disudutkan di media sosial. Padahal ada dua tersangka lagi, apalagi mereka sempat tidak ditahan," katanya.

3. Jarang Pulang

Pengurus RT setempat, Muk, mengatakan sudah mengetahui kasus yang menimpa Misri.

Muk mengaku mengetahui kasus tersebut dari media sosial.

Ia menjelaskan bahwa Misri Puspita Sari tidak ber KTP di wilayahnya.

"Dulunya iya. Tapi pindah KTP ke kawasan Kota Jambi. Saat ini, yang tercatat sebagai warga RT ini hanya ibunya dan lima orang adiknya," kata Muk saat ditemui di rumahnya, Kamis (10/7/2025).

Pindah KTP tersebut, kata Muk, karena untuk mencari kerja.

"Dia mengurus surat pindah, untuk kerja," terangnya.

Muk menuturkan, tersangka dan keluarganya dikenal baik oleh warga sekitar. 

"Tersangka ini jarang pulang ke lingkungan ini. Kalau pun pulang, tidak lama," ujar Muk.

Muk berharap kasus itu segera mendapatkan titik terang dan Misri bisa bebas.

4. Sosok Berprestasi

tante dari Misri Puspita Sari, saat ini menemani ibu Misri di rumahnya di Mendalo Darat
NENI, tante dari Misri Puspita Sari, saat ini menemani ibu Misri di rumahnya di Mendalo Darat, Kabupaten Muaro Jambi, Kamis (10/7/2025) siang.

Jejak Misri saat bersekolah di SMAN 11 Muaro Jambi, dikenal sebagai sosok berprestasi.

Tribun Jambi mendatangi sekolah tersebut dan berbincang dengan para guru.

Para guru SMAN 11 Muaro Jambi, mengungkapkan kaget mendengar kabar bahwa Misri menjadi tersangka pembunuhan.

Kepala SMAN 11 Muaro Jambi, Haryadi, mengungkapkan mengatakan tidak mengetahui ada alumni yang bernama Misri. 

"Aku menjabat baru tahun kemarin, jadi tidak begitu hafal dengan alumni angkatan dua hingga empat tahun silam," katanya saat ditemui di ruangannya.

Tapi, beberapa guru yang sudah lama mengajar di sana mengaku mengingat sosok Misri.

Dalam ingatan mereka, Misri Puspita Sari merupakan sosok murid yang berkepribadian baik dan berprestasi.

"Dia (Misri) ini lulusan tahun 2019, kepribadiannya baik saat di sekolah," kata seorang guru yang enggan disebutkan namanya.

Guru tersebut menuturkan, selama bersekolah di SMAN 11 Muaro Jambi, Misri merupakan murid berprestasi.

"Akademik ya bagus, non akademiknya juga bagus. Buktinya dia bisa mewakili sekolah, kabupaten, bahkan provinsi, di ajang modelling,” ucapnya.

Para guru merasa terkejut saat mengetahui Misri Puspita Sari tersandung kasus dan menjadi tersangka.

"Tentu terkejut, soalnya dia ini siswi berprestasi, tidak banyak tingkah," katanya.

Para guru berharap, kasus tersebut segera mendapatkan titik terang.

Sang guru juta berharap yang terbaik untuk Misri Puspita Sari.

5. Pernah Kerja di Dealer

Misri Puspita Sari pun diketahui pernah tinggal di RT 19, Kelurahan Murni, Danau Sipin, Kota Jambi.

Ia tinggal di rumah indekos.

Warga setempat mengatakan Misri pernah bekerja di dealer motor.

"Sekitar tahun 2019, dia (Misri) pernah bekerja di dealer motor. Tapi rumahnya di kawasan Muaro Jambi," kata warga yang enggan disebutkan namanya.

Misri juga dikenal sebagai kandidat Bujang-Gadis Jambi dan model di Jambi.

Empat tahun lalu, sekira 2021, Misri pindah ke Jakarta untuk meneruskan pendidikan modeling.

"Tahun 2021, ada kabar dia ke Jakarta untuk sekolah model," ujar warga.

Sejak Misri ke Jakarta, warga tak pernah melihatnya lagi balik ke Jambi.

"Terakhir komunikasi dua tahun silam, setelah itu tidak pernah lagi. Aku terkejut mendengar kasus dia," jelasnya.

(SURYAMALANG.COM/TRIBUNJAMBI.COM)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved