Perwira TNI AL Dikeroyok

Perubahan Terminal Arjosari Malang Efek Letda Abu Yamin Dikeroyok, 25 Jupang Liar Diusir Keluar

Perubahan Terminal Arjosari Malang efek Letda Abu Yamin dikeroyok preman, 25 jupang ilegal diusir keluar, sopir bus lega penumpang senang.

|
SURYAMALANG.COM/M Rifky Edgar/Kukuh Kurniawan
PENERTIBAN TERMINAL ARJOSARI - Suasana di Terminal Arjosari, Kota Malang pada H-2 Idul Fitri 2022 (KANAN). Suasana di Terminal Arjosari pada Sabtu (7/5/2022)-(KIRI). Kini Terminal Arjosari Malang mengalami perubahan lebih baik setelah kasus pengeroyokan terhadap perwira TNI Angkatan Laut (AL), Letda Laut (PM) Abu Yamin pada Jumat (27/6/2025) lalu viral. Sebanyak 25 jupang dan mandor ilegar diusir keluar. 

Adanya penertiban jupang liar disambut positif oleh para sopir bus.

Selain lingkungan terminal menjadi lebih tertib, penumpang kini juga merasa nyaman.

Sopir bus dari Perusahaan Otobus (PO) Kalisari tujuan Surabaya-Malang, Muhammad Yusuf mengaku lega.

"Karena tidak lagi membayar jupang liar, jadi pendapatan tidak begitu banyak terpotong. Apalagi, kan sudah ada kondektur yang membantu mencari penumpang," jelas Yusuf, Selasa (8/7/2025).

Dengan tidak adanya jupang liar, kini calon penumpang juga bebas memilih sendiri bus tanpa paksaan.

Sehingga, para sopir harus dituntut mengutamakan kebersihan dan kenyamanan bus.

"Kalau kami sendiri, mengutamakan kebersihan dan kenyamanan bus. Sehingga penumpang saat naik, jadi lebih nyaman dan PO kami tetap jadi pilihan," jelasnya.

Baca juga: UPDATE Penyidikan Kasus Pengeroyokan Letda Abu Yamin, Petugas Terminal Arjosari Diperiksa Polisi

Hal senada juga diungkapkan oleh sopir bus PO Tentrem, Hariyanto.

Hariyanto mengaku tidak keberatan dengan adanya kebijakan penertiban jupang liar tersebut.

"Kalau kami mendukung, selama itu arahnya ke hal positif. Lagi pula, penumpang sudah diwajibkan turun dan naik di dalam terminal dan memilih sendiri busnya," pungkasnya.

Sementara itu, salah satu penumpang bus tujuan Malang - Blitar, Edi Riawan menyambut positif adanya penindakan jupang liar yang dilakukan Terminal Arjosari.

"Kini, Terminal Arjosari lebih tertib dan sudah tidak semrawut. Kalau dulu pas masih ada jupang liarnya, terkesan memaksa untuk naik bus tertentu" kata Edi. 

"Kalau sekarang, bebas memilih bus yang mana dan mudah-mudahan kebiasaan memaksa itu tidak dilakukan oleh jupang resmi," tandasnya.

Lonjakan Penumpang

Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati mengatakan sebelum adanya aturan baru dan penertiban, rata-rata penumpang di terminal berada di angka 2.200 orang per-hari.

Namun kini, jumlahnya meningkat hingga menyentuh angka 5.000 penumpang pe- hari.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved