Perwira TNI AL Dikeroyok

Perubahan Terminal Arjosari Malang Efek Letda Abu Yamin Dikeroyok, 25 Jupang Liar Diusir Keluar

Perubahan Terminal Arjosari Malang efek Letda Abu Yamin dikeroyok preman, 25 jupang ilegal diusir keluar, sopir bus lega penumpang senang.

|
SURYAMALANG.COM/M Rifky Edgar/Kukuh Kurniawan
PENERTIBAN TERMINAL ARJOSARI - Suasana di Terminal Arjosari, Kota Malang pada H-2 Idul Fitri 2022 (KANAN). Suasana di Terminal Arjosari pada Sabtu (7/5/2022)-(KIRI). Kini Terminal Arjosari Malang mengalami perubahan lebih baik setelah kasus pengeroyokan terhadap perwira TNI Angkatan Laut (AL), Letda Laut (PM) Abu Yamin pada Jumat (27/6/2025) lalu viral. Sebanyak 25 jupang dan mandor ilegar diusir keluar. 

SURYAMALANG.COM, - Terminal Arjosari Malang mengalami perubahan lebih baik setelah kasus pengeroyokan terhadap perwira TNI Angkatan Laut (AL), Letda Laut (PM) Abu Yamin pada Jumat (27/6/2025) lalu viral. 

Letda Abu Yamin mengalami luka parah akibat dikeroyok sekitar 15 orang terdiri dari juru panggil penumpang (jupang alias calo) dan preman terminal. 

Pasca-kejadian itu, Terminal Arjosari Malang melakukan sejumlah langkah konkret hingga mengusir sedikitnya 25 jupang dan mandor liar yang ilegal. 

Puluhan jupang dan mandor itu diusir keluar dari terminal sebab beroperasi tanpa surat tugas resmi dari perusahaan otobus (PO). 

Baca juga: Masa Penertiban dan Penindakan Diperpanjang, Terminal Arjosari Malang Catat Lonjakan Angka Penumpang

Penertiban ini bertujuan menciptakan ketertiban dan kenyamanan di lingkungan terminal.

Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati, menjelaskan, berdasarkan pendataan ulang, hanya 29 orang yang terdaftar secara resmi dan memiliki surat tugas yang sah.

"Setelah kami data ulang dan verifikasi, hanya 29 orang dengan rincian mandor 13 orang dan jupang 16 orang yang telah dilengkapi surat tugas resmi dari Perusahan Otobus (PO)" terang Mega, Minggu (13/7/2025).

"Sedangkan sisanya atau sebanyak 25 orang, tidak ada surat tugasnya dan kami suruh keluar dari area terminal," tegasnya. 

Baca juga: 5 Saksi Diperiksa terkait Pengeroyokan Letda Abu Yamin di Terminal Arjosari Malang, Ada PO Bus

Angka ini menunjukkan penurunan drastis dari data bulan Mei 2024 yang mencatat sebanyak 54 orang beroperasi sebagai jupang dan mandor di terminal tersebut.

Pembeda utama antara jupang dan mandor resmi dengan yang liar adalah kepemilikan kartu tanda anggota (KTA) dari perusahaan masing-masing. 

"Iya, KTA nya dikalungkan serta wajib dipakai. Anggota kami juga sering mengecek di lapangan, selain menjaga ketertiban juga antisipasi agar jupang liar tidak masuk ke dalam terminal," paparnya.

Mega menegaskan tidak akan ada toleransi bagi para jupang liar yang nekat beroperasi di dalam area terminal.

"Jika masih membandel, kami akan berkoordinasi dengan pihak berwajib untuk menghalau mereka keluar dari Arjosari," tegasnya.

Sejak penertiban dimulai pada 22 Juni, beberapa jupang liar yang sempat bertahan akhirnya tidak berani lagi beroperasi di dalam terminal.

Baca juga: ‘Saya yang Megangi’ Pengakuan 3 Pengeroyok Letda Abu Yamin di Terminal Arjosari Malang, Melas Pasrah

Terutama setelah insiden pemukulan terhadap Letda Laut (PM) Abu Yamin. 

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved