Berita Viral

Kisah Kelam Iptu Andi Ulva Peraih Hoegeng Awards 2025, Menyesal Pernah Pungli sampai Dicap Sok Suci

Kisah Kelam Iptu Andi Ulva peraih Hoegeng Awards 2025, menyesal pernah pungli sampai dicap sok suci, jadi polisi jujur memang tidak mudah.

|
Instagram @ulvapaduppaspdt
PENGHARGAAN POLISI JUJUR - Foto-foto Iptu Andi Sri Ulva Baso (KANAN-KIRI) yang dibagikan di akun Instagram-nya. Iptu Andi Sri Ulva Baso berhasil meraih Hoegeng Awards 2025 di Auditorium Mutiara STIK-PTIK Polri, Jakarta Selatan pada Rabu (16/7/2025). Menyesal pernah pungli sampai dianggap sok suci. 

SURYAMALANG.COM, - Polisi Wanita (Polwan) di Sulawesi Selatan, Iptu Andi Sri Ulva Baso berhasil meraih Hoegeng Awards 2025 di Auditorium Mutiara STIK-PTIK Polri, Jakarta Selatan pada Rabu (16/7/2025).

Acara tersebut turut dihadiri Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Di balik penghargaan istimewa itu, Iptu Andi Ulva sejatinya bukan polisi sempurna yang selalu jujur selama mengemban tugasnya sebagai aparatur negara.

Bahkan Iptu Andi Ulva tidak luput dari pungutan liar (pungli) sebuah praktik korupsi yang tidak asing terjadi dalam pelayanan publik atau administrasi di Indonesia. 

Baca juga: 7 Fakta Kopral Bagyo Prajurit TNI Terkuat Meninggal, Push-up 21 Jam, Lari 25 Jam Tolak Naik Jabatan

Hoegeng Awards sendiri diambil dari nama mantan Kapolri periode 1968 hingga 1971, Jenderal Hoegeng Imam Santoso.

Almarhum Hoegeng dikenal sebagai pejabat polisi yang paling berani dan jujur di kalangan masyarakat pada saat mayoritas pejabat pemerintah yang dikenal korupsi.

Sebagai penerima penghargaan itu, Iptu Andi Ulva menceritakan kisah kelamnya yang masih jauh dari sosok Hoegeng

Terima Penghargaan

Penghargaan Hoegeng Awards 2025 diraih Iptu Andi Ulva karena inovasinya dalam sistem pelayanan registrasi kendaraan bermotor.
 
Sri Ulva Baso membuat inovasi Meja Tanpa Laci di ruang-ruang pelayanan publik Polsek Panakkukang, Unit PPA Polres Takalar, dan Regident Ditlantas Polda Sulsel.

Melalui inovasi ini, polwan yang menjabat Paur Fasmat SBST Subdit Regident Ditlantas Polda Sulawesi Selatan itu meniadakan pungutan liar dan memberikan transparansi pelayanan.

Baca juga: MOMEN Tragis Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, 3 Warga dan Polisi Tewas, Jatuh Berdesakan Makan Gratis

Inovasi lahir setelah Iptu Andi Ulva mengikuti Training of Trainer (ToT) antikorupsi dalam program Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK), di Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, beberapa tahun lalu.

Saat itu, Iptu Andi Ulva mewakili Polsek Panakkukang dimentori Koordinator Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Sulsel, Husaema Husain atau Ema Husain.

Kisah Kelam Pungli 

Sebelum ikut pelatihan, Iptu Andi Ulva mengakui pernah meminta uang pelicin, amplop dari warga yang dilayaninya.

"Uang haram" itu tak hanya dinikmatinya sendiri, tapi bersama dengan koleganya.

Mungkin dari kumpulan uang itu dipakai membeli mobil, sepeda motor, dan perhiasan.

"Saya merasa terhimpit rasa bersalah" cerita Iptu Andi Ulva di laman spakindonesia.org melansir Tribuntimur.com, Kamis, (17/7/2025).

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved