Jember

Pameran Pusaka dan Ruwatan Warnai Parade Budaya di Jember

Warga Kabupaten Jember menggelar parade budaya di Alun-alun menjelang berakhirnya Bulan Suro 2025.

Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Imam Nawawi
PARADE BUDAYA - Peserta pamerkan tombak dalam kirab pusaka di Alun-alun Jember, Jawa Timur, Minggu (20/7/2025). Ada 2480 pusaka dipamerkan dalam parade budaya di Kabupaten Jember. 

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang punya budaya dan mampu menjaga budaya," ujar Bupati Gus Fawait.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk keseriusan Pemkab Jember dalam menjaga kelestarian kebudayaan, sebagai simbol peradaban di masa lampau.

"Kegiatan seperti ini akan kami buat setiap tahun, dengan acara lebih besar."

"Bisa dilihat bersama, anak-anak dari semua desa ikut hadir mengikuti parade budaya ini," ucap Gus Fawait.

Gus Fawait mengungkapkan, terdapat beberapa turis dari luar negeri turut hadir menyaksikan pagelaran budaya kali ini. Hal itu menandakan Jember memiliki kearifan lokal yang khas.

"Ada potensi Jember pagelaran budaya yang berkelas internasional, selain JFC. JFC sudah punya potensi, tetapi ada potensi lain yakni parade budaya," ulasnya.

Salah satu pusaka khas Jember yang diakui oleh para sejarahwan yang dijuluki Wedung Pace.

Gus Fawait menilai, hal itu menandakan kawasan ini punya peradaban hebat di masa lampau.

"Artinya Jember merupakan daerah besar dan sudah punya identitas dengan adanya senjata ini," ucap Presiden Laskar Sholawat Nusantara ini.

Menanggapi hal itu, Ketua Forum Pembaharuan Kebudayaan Jember Jatmiko mengatakan ada empat dimensi tujuan dalam seluruh rangkaian kegiatan ini.

"Pertama menyangkut persatuan bangsa, karena di Jember ada 17 etnis sehingga adanya kegiatan ini sebagai penguat menyatukan bangsa," katanya.

Selain itu juga terdapat dimensi budaya, sebab di Jember ada ragam kebudayaan yang harus dirawat dan di jaga.

"Makanya beberapa kesenian di sini ditampilkan, seperti tari Sodo lanang, reog, dan ta'buta'an," imbuhnya.

Sementara kegiatan sedekah bumi dalam acara ini. Jatmiko mengatakan sebagai bentuk rasa syukur warga Jember atas kelimpahan pangan.

"Serta doa bersama, agar Jember bisa jadi Kota aman, tentram serta dijauhkan dari balak musibah."

Sumber: Surya Malang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved