Berita Viral

VIRAL Pengakuan Guru Fisika Dituduh Jadi Alasan Siswa SMA Lakukan Tindakan Ekstrem, Ada Bullying?

Viral pengakuan guru fisika yang dituduh menjadi alasan sorang siswa SMA melakukan tindakan ekstrem mengakhiri hidupnya. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
KOLASE YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL dan Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL MURID DIBULLY GURU - Siswa SMAN 6 Garut bunuh diri diduga karena stres dibully teman dan guru. Sang guru Fisika (KIRI) tak mengakui perbuatannya. 

"Jadi minggu awal MPLS, minggu kedua baru KBM.

Ketika KBM, biasanya anak-anak masih masa perkenalan," kata dia.

Ucapan guru Fisika yang membuat siswa SMA Garut sampai nekat mengakhiri hidup, bikin ayah almarhum emosi (Instagram - YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)
Ucapan guru fisika yang membuat siswa SMA Garut sampai nekat mengakhiri hidup, bikin ayah almarhum emosi (Instagram - YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL) ()

Kemudian di minggu awal pembelajaran, ia mengaku memberikan tugas kepada para siswa untuk memberikan assesment awal terkait materi pelajarannya.

Namun, menurut dia, saat itu korban dan beberapa anak belum selesai mengerjakan tugas tersebut.

"Biasa saya berkeliling melihat anak-anak yang belum beres."

"Karena sudah mau jam pulang, jadi yang belum (selesai) dikumpulkan minggu depan ya," tutur dia, mengutip TribunnewsBogor.com.

Baca juga: Biodata Siti Mualimah Orang Tua Murid Minta Uang Damai Rp 25 Juta ke Zuhdi Guru Madrasah di Demak

Namun, hingga minggu depannya lagi, kata dia, korban masih belum juga mengumpulkan tugasnya.

"Tapi memang ada beberapa juga (siswa lain)," jelasnya.

Akhirnya korban mengumpulkan tugasnya, namun tidak ada perkembangan dari minggu lalu.

Kemudian di pertemuan berikutnya, ia memutuskan untuk memanggil P.

"Ketika masuk kelas, saya panggil ke depan. Priya coba ini baca, Priya bisa baca."

"Alhamdulillah ternyata kamu bisa baca, tapi kenapa ini tulisannya setelah tiga minggu masih belum beres?" tutur guru tersebut.

Di akhir penuturannya, guru perempuan ini tetap tidak mengakui perbuatannya yang telah menyebut P sebagai anak berkebutuhan khusus (ABK).

"Bu ini tangan saya suka keringetan, terus suka gatel-gatel, jadi saya sulit untuk menulis," cerita guru fisika lagi.

"Ya udah lain kali belajar lebih rajin," kata guru fisika tersebut pada korban.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved