Berita Viral

VIRAL Pengakuan Guru Fisika Dituduh Jadi Alasan Siswa SMA Lakukan Tindakan Ekstrem, Ada Bullying?

Viral pengakuan guru fisika yang dituduh menjadi alasan sorang siswa SMA melakukan tindakan ekstrem mengakhiri hidupnya. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
KOLASE YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL dan Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL MURID DIBULLY GURU - Siswa SMAN 6 Garut bunuh diri diduga karena stres dibully teman dan guru. Sang guru Fisika (KIRI) tak mengakui perbuatannya. 

"Ketika ibu bercerita tentang pembullyan, sikap wali kelasnya gimana?" tanya Dedi penasaran.

"Diam aja, jadi kayak gitu aja, enggak yang terlalu gimana," ujar Fuji.

Belakangan, Fuji baru menyadari soal sikap tak baik wali kelas anaknya.

Kata Fuji, wali kelas putranya tersebut selalu abai dengan P.

"Kan anak saya waktu kelas 1 itu tipes dua kali. Yang satu kali itu sebulan lebih.

Mereka (guru dan teman sekelas) tidak ada yang menengok sama sekali."

"Kata saya (ke wali kelas), 'Ibu mah anak saya sakit sebulan aja enggak ada nengok, padahal rumah sakitnya dekat dengan sekolah'. Katanya banyak kegiatan."

"Tapi udah tahu anak saya dikucilkan, kenapa ini enggak jadi momen temannya disuruh jenguk.

Malahan temannya yang di kelas lain yang nengok, teman sekelas juga enggak," ungkap Fuji.

"Kata anak saya pas masuk lagi, 'Ditanyain enggak (setelah sakit dan sembuh)'. Katanya enggak ada."

"Kan biasanya kalau habis lama enggak masuk (ditanyain), teman-teman enggak nanyain.

Tapi yang nanya mah anak-anak dari teater," pungkasnya. 

Baca juga: 4 Pengakuan Wali Murid Viral Minta Denda ke Guru Madrasah Ahmad Zuhdi, Bantah Minta Rp 25 juta

Respon Pihak Sekolah

Kepala SMAN 6 Garut Dadang Mulyadi dinonaktifkan sementara buntut tewasnya seorang siswa
Kepala SMAN 6 Garut Dadang Mulyadi dinonaktifkan sementara buntut tewasnya seorang siswa yang akhiri hidup diduga mengalami perundungan dan tak naik kelas. Ia sempat membantah soal perundungan tersebut. (TRIBUN JABAR / SIDQI AL GHIFARI)

Atas dugaan perundungan P, pihak sekolah akhirnya buka suara.

Kepala sekolah SMAN 6 Garut, Dadang Mulyadi, membantah dengan tegas isu pembullyan terhadap P.

Kata Dadang, P sejatinya tidak pernah dirundung di sekolah.

Dadang heran dengan asumsi yang dihembuskan oleh ibunda korban ke publik.

"Munculnya istilah pembullyan itu setelah anak tidak naik kelas," kata Dadang Mulyadi.

Lebih lanjut, Dadang mengurai dugaan penyebab P mengakhiri hidup bukan karena perundungan, tapi tidak naik kelas.

Dadang menyebut, P tidak naik kelas karena nilainya di tujuh mata pelajaran tidak memenuhi syarat.

"Orang tuanya (P) menerima bahwa anaknya tidak naik kelas, besoknya update status bahwa anaknya bernasib malang di sekolah. Kami juga tidak tahu maksudnya apa," pungkas Dadang.

Baca juga: DAFTAR 3 Tokoh Penting Bantu Guru Madrasah Viral Diminta Uang Damai Rp 25 Juta, Ada Gus Miftah

(SURYAMALANG.COM/TRIBUNNEWSBOGOR)

Ikuti saluran SURYAMALANG di >>>>> WhatsApp 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved