Kota Malang
Universitas Negeri Malang Terapkan Parkir Berbayar, Begini Respons Mahasiswa
Universitas Negeri Malang (UM) baru saja menerapkan sistem smart gate di setiap pintu masuk area kampus mereka yang mulai diberlakukan
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Universitas Negeri Malang (UM) baru saja menerapkan sistem smart gate di setiap pintu masuk area kampus mereka yang mulai diberlakukan pada Kamis (24/7/2025).
Kebijakan ini diterapkan, guna menekan angka pencurian kendaraan bermotor dan kehilangan barang, yang belakangan kerap terjadi di area kampus.
Nantinya, masyarakat umum yang akan ke UM akan dikenai biaya tarif parkir kendaraan senilai Rp 3.000 untuk roda dua dan Rp 5.000 untuk roda empat.
Sementara bagi Warga UM sendiri, baik itu dosen, mahasiswa dan tenaga pendidik lainnya tidak dikenai biaya.
Menanggapi kebijakan tersebut, Dani Alifian, Mahasiswa S3 Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia di UM menyambut baik adanya smart gate di UM ini.
Apalagi, jika penggunanya dilatarbelakangi maraknya kasus pencurian helm yang kerap terjadi di kampus.
Baca juga: Universitas Negeri Malang Perketat Akses Masuk Kampus, Parkir Umum Kini Berbayar
“Smart gate ini bisa memperketat keamanan. Mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan tentu lebih tenang."
"Dan sisi lainnya, ini bisa jadi pemasukan tambahan untuk kampus, meskipun bukan alasan utama,” ujarnya.
Namun demikian, pria kelahiran Situbondo ini juga menyoroti potensi dampak negatif dari penerapan tarif parkir bagi masyarakat umum yang tidak termasuk civitas akademika.
Meskipun sistem pembayarannya bisa dilakukan melalui QRIS maupun tunai.
“Bisa jadi memberatkan bagi mahasiswa yang punya lebih dari satu kendaraan, atau orang tua dari luar Malang yang datang ke kampus, apalagi yang belum terbiasa menggunakan sistem pembayaran QRIS,” tambahnya.
Menurutnya, UM perlu merancang strategi agar sistem ini tidak menyulitkan masyarakat yang hendak berkunjung, misalnya saat wisuda atau kegiatan lainnya.
Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Wanita di Losmen Windu Kentjono Kota Malang, Pengacara: Tersangka Sakit Hati
Soal keberadaan tarif parkir bagi masyarakat umum, ia menyarankan pendekatan lain yang lebih terbuka.
“UM adalah kampus negeri. Saya pikir seharusnya akses ke kampus tetap terbuka dan tidak terlalu dibatasi oleh sistem berbayar."
"Kalau alasannya keamanan, cukup dengan smart gate dan penjagaan, tanpa perlu ada pungutan bagi masyarakat,” ujarnya.
Dari sisi keamanan, Dani menyebut kalau di UM relatif aman dibandingkan kampus lain di Malang.
Namun, berdasarkan pantauan di media sosial, kasus pencurian helm memang sempat marak terjadi di UM, meskipun kini cenderung menurun.
"Karena saya belum pernah jadi korban, saya rasa UM lebih aman dibandingkan kampus lain."
"Karena saya pernah kehilangan helm di salah satu kampus lain, meski saya bukan mahasiswa di sana," tandasnya.
Pelaku Pelecehan di Kereta Pasti Diblacklist dan Diserahkan Polisi, Filter Gender untuk Antisipasi |
![]() |
---|
Ekosistem Lamun di Malang Selatan Terancam, UB Peringatkan Dampak Lingkungan |
![]() |
---|
Beras Medium Langka di Kota Malang Saat Bulog Pastikan Pasokan Terpenuhi |
![]() |
---|
Smart Box Karya Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Permudah Slow Learner Belajar Peta |
![]() |
---|
Ali Muthohirin Wakil Wali Kota Malang Tekankan Kenyamanan Transportasi dalam Rencana Trans Jatim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.