Nasional

Kenangan Said Abdullah : Selamat Jalan Guru Bangsa, Kwik Kian Gie

Teringat dalam kenangan momen itu, Pak Kwik dengan cakapnya mengulas persoalan-persoalan ekonomi bangsa.

Editor: Eko Darmoko
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Kwik Kian Gie 

Pak Kwik kalah dalam keputusan ini, namun beliau tetap berdiri dengan kepala tegak.

Dalam sebuah cerita lain, pada tahun 2004, Ibu Mega yang saat itu menjabat sebagai Presiden memerintahkan Pak Kwik selaku Kepala Bappenas untuk mengelola sendiri Blok Migas di Cepu dari Exxon Mobil (EM) yang berposisi sebagai Technical Assitance Contract (TAC) yang akan berakhir tahun2005.

Pak Kwik bersama Pertamina membuat konsep kontrak kerjasama operasi di mana EM nantinya menjadi subordinat Pertamina.

Desain ini sangat memberi nilai ekonomi yang besar bagi bangsa, namun belum terimplementasi, masa pemerintahan Ibu Mega berakhir. 

Tidak sejengkal pun kita ragu atas nasionalismenya Pak Kwik, beliau meneruskan jalan pikiran Bung Karno dan Bung Hatta, yang menginginkan ekonomi kita sebagai bangsa bisa mandiri.

Oleh sebab itu, beliau selalu memberi perhatian besar tentang bagaimana sumber daya alam dikelola, dan bagaimana cara mengelolanya. 

Selamat Jalan Pak Kwik.

Kami keluarga besar PDI Perjuangan kehilangan atas kepergianmu.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa menempatkan Pak Kwik ke tempat yang terhormat.

Lantunan doa senantiasa kami panjatkan mengiringi ruhmu di alam keabadian.

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved