Terminal Hamid Rusdi Malang

Supiatin Gantungkan Harapan pada Trans Jatim Malang, Berharap Terminal Hamid Rusdi Kembali Ramai

Warung milik Supiatin menjadi satu-satunya warung yang buka di terminal Hamid Rusdi.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/BENNI INDO
WARUNG MAKAN TERMINAL - Supiatin membersihkan meja yang berada di warungnya, Rabu (30/7/2025). Ia merupakan satu-satunya penjual makanan di Terminal Hamid Rusdi. Meski sepi, ia tetap berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Warung milik Supiatin menjadi satu-satunya warung yang buka di terminal Hamid Rusdi.

Supiatin telah berjualan di Terminal Hamid Rusdi sejak 2009. 

Menjelang sore, ia mulai merapikan perabotan di warung. Ia segera pulang ke rumah di Kecamatan Pakis Aji.

Ditemui di sela aktivitasnya berjualan makanan di Terminal Hamid Rusid, Rabu (30/7/2025), Supiatin mengisahkan ia sebelumnya berjualan di Terminal Gadang, namun karena ada perbaikan di terminal itu, ia pindah ke Terminal Hamid Rusdi.

Perempuan berusia 64 tahun itu mengatakan, ketika Terminal Hamid Rusdi baru beroperasi, banyak kendaraan yang datang dan penumpang berdatangan.

Kondisinya begitu ramai sehingga warungnya pun banyak dikunjungi orang. Namun sekarang kondisinya berbeda, Terminal Hamid Rusdi sangat sepi, pembelinya pun menurun.

"Sekarang ini, sejak pagi tadi loh 2 Kg nasi tidak habis," katanya saat ditemui, Rabu (30/7/2025).

Setiap tahun, Supiatin harus membayar biaya operasioinal senilai Rp 9,5 juta.

Saat ini, ia hanya melayani para sopir truk angkutan yang datang ke terminal.

Tidak ada kendaraan atau angkutan umum yang berada di belasan koridor trayek depan warungnya.

"Hanya melayani sopir angkutan, ya itu saja pelanggan saya. Pelanggan saya ini datang dari mulut ke mulut. Ya hanya itu yang bisa saya lakukan, yang penting saya sehat," katanya.

Supiatin punya harapan terminal kembali ramai seperti dulu.

Berjualan telah menjadi satu-satunya mata pencahariannya saat ini.

Meski di usia senja, ia menolak untuk beristirahat di rumah.

Menurutnya, tidak berkegiatan di rumah justru membuat pikiran semakin stres.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved