Kabupaten Blitar

Layang-layang Buatan Mulyadi Laris Manis Diburu Warga Blitar, Bisa Dapatkan Omzet Rp 5 Juta per Hari

Layang-layang Buatan Mulyadi Laris Manis Diburu Warga Blitar, Bisa Dapatkan Omzet Rp 5 Juta per Hari

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi
PERAJIN LAYANG-LAYANG - Mulyadi menunjukkan layang-layang produksinya di rumahnya, Desa Bangle, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Kamis (31/7/2025). Mulyadi kebanjiran pesanan layang-layang di musim kemarau ini. 

Menurut Mulyadi, ketersediaan bahan baku terutama bambu menjadi kendala di usaha kerajinan layang-layang.

Bahan baku utama membuat layang-layang, yaitu, bambu, plastik, dan benang.

Bambu yang digunakan untuk membuat layang-layang harus bambu petung yang pilihan.

Saat ini, ketersediaan bambu petung di masyarakat sudah sangat minim.

"Pesanan layang-layang sebenarnya banyak, tapi kadang bahan baku bambunya yang kesulitan. Akhirnya, saya tidak berani menerima semua pesanan," katanya.

Biasanya, di saat musim hujan atau tidak musim layang-layang, Mulyadi menyetok bahan baku bambu.

Ia membeli bambu dalam jumlah banyak untuk stok di rumah. Bambu itu baru akan diolah saat musim layang-layang tiba.

"Tapi itu juga risiko. Karena, selama disimpan di rumah, kondisi bambu bisa rusak."

"Tapi, dengan cara itu, saya bisa start lebih awal produksi saat musim layang-layang tiba. Karena, perajin lain belum tentu sudah punya bahan saat musim layang-layang datang," katanya.

Sumber: Surya Malang
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved