Kota Malang
Guru Hadapi Tantangan Era AI, Wali Kota Malang Dorong Peningkatan Kualitas dan Kesejahteraan
Wali Kota Malang Wahyu menegaskan bahwa guru harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, termasuk pemanfaatan teknologi berbasis AI
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), guru di Kota Malang dihadapkan pada tantangan baru dalam dunia pendidikan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat menghadiri pengukuhan pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Malang periode 2023 di Kota Malang, Senin (4/8/2025).
Wahyu menegaskan bahwa guru harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, termasuk dalam pemanfaatan teknologi berbasis AI dalam proses pembelajaran.
Dikatakannya, peningkatan kualitas guru tidak bisa berhenti di titik tertentu.
Guru harus terus berkembang, tidak hanya mendapatkan ilmu yang itu-itu saja.
Artificial intelligence sekarang menjadi bagian dari perkembangan pendidikan.
"Maka guru juga harus mampu memakomodir perkembangan itu,” ujarnya, Senin (4/8/2025).
Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kesejahteraan guru, khususnya bagi para guru yang masih berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang jumlahnya masih cukup banyak di Kota Malang.
“Kesejahteraan guru harus terus menjadi perhatian. Kontribusi mereka sangat besar dalam dunia pendidikan. Maka sudah sewajarnya kita mencari cara agar kesejahteraan mereka bisa ditingkatkan,” tambah Wahyu.
Dalam kesempatan tersebut, Wahyu juga mengapresiasi kepengurusan baru PGRI Kota Malang yang dipimpin oleh Agus Wahyudi, Kepala SMP Negeri 5 Kota Malang.
Ia berharap pengurus baru mampu menjadi jembatan untuk mendorong kualitas pendidikan dan kesejahteraan para guru.
“Pesan saya untuk pengurus baru PGRI, lanjutkan apa yang sudah dirintis sebelumnya. Jadikan PGRI sebagai wadah yang mampu mendekatkan kualitas dan kesejahteraan guru secara berimbang,” katanya.
Tak hanya itu, Wahyu juga menyoroti kondisi sekretariat PGRI yang dinilainya masih minim fasilitas.
Ia menyatakan komitmennya untuk mendukung pembangunan ruang representatif sebagai bentuk penghargaan terhadap profesi guru di Kota Malang.
“Kami sudah minta Kadis Pendidikan dan Ketua PGRI untuk mengkaji kemungkinan pembangunan satu ruangan yang representatif, sebagai bentuk dukungan dan penghargaan untuk guru. Jika perlu, kita akan manfaatkan aset milik Pemkot untuk keperluan ini,” pungkasnya.
Sebagai kota pendidikan, Wahyu berharap Kota Malang bisa menjadi contoh dalam memperkuat peran guru dalam menghadapi era digital yang kian kompleks. (Benni Indo)
Serapan Beras SPHP di Jawa Timur Terealisasi 6,17 Persen, Pemprov Jatim Gencarkan Pasar Murah |
![]() |
---|
Polresta Malang Kota Bersama Kelompok Tani Panen 2,5 Ton Jagung, Dukung Ketahanan Pangan |
![]() |
---|
Kelangkaan Beras Medium di Kota Malang, Diskopindag Kota Malang Pantau Keenganan Distributor |
![]() |
---|
Tugu Tirta Luncurkan Layanan Digital TANIA Berbasis AI, Pertama di Indonesia untuk BUMD Air Minum |
![]() |
---|
Puluhan Kendaraan di Kota Malang Ditilang, Didominasi Pelanggaran Tidak Bawa SIM dan Uji KIR Mati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.