Kehebatan Marsma TNI Fajar Adriyanto Kejar Pesawat Tempur AS, Pesawat Kalah Canggih Tak Mau Kalah

Kehebatan Marsma TNI Fajar Adriyanto kejar pesawat tempur AS, rudal dikunci meski pesawat kalah canggih tak mau kalah, duel udara sampai akhir.

Instagram @fajar_f16/asosiasi pilot drone Indonesia-tangkap layar Youtube Tribun Sumsel
TNI AU KECELAKAAN - Marsma TNI (Anumerta) Fajar Adriyanto (KANAN) ketika mengemudikan pesawat TNI AU. Marsma Fajar (KIRI) berpakaian dinas semasa hidup. Marsma Fajar gugut dalam kecelakaan pesawat latih di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/8/2025) menyisakan kenangan tentang dedikasinya dalam bertugas mengejar pesawat AS hingga duel udara. 

Secara prosedur kapal induk AS saat berlayar didampikan kapal perusak dan kapal lainnya. Kemudian selama perjalanan dicover oleh dua pesawat.

Kapal Induk AS merasa tidak melanggar wilayah Indonesia, sedangkan Indonesia menyatakan Kapal Induk AS telah melewati teritori Indonesia tanpa izin.

Hal itu berdasarkan UNCLOS 1982 (United Nations Convention on the Law of the Sea 1982) memang menyediakan dasar hukum bagi penetapan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).

ALKI adalah jalur pelayaran yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui perairan kepulauan Indonesia untuk lalu lintas kapal dan pesawat asing.

"Semua negara meratifikasi kecuali Amerika sehingga Amerika merasa ah dia laut internasional itu dalam satu manuver, waktu kita manuver itu bilang this International water. (Saya respon) negatif, Indonesia territory saya saya bilang gitu, dia bilang masih tetap on the international water," imbuhnya. 

Falcon 2 lalu melakukan rocking the wing sebagai pernyataan bahwa Falcon 1 tidak mengancam.

"We are just identified we are not your enemy bilang gitu tapi Kapten Ian sambil rocking the wing. Nah rocking the wing adalah satu kode menggerakkan pesawat kanan dan kiri ya kanan kiri itu artinya bahwa kita bersahabat tidak mau menyerang," kata Marsma Fajar.

Akhirnya, kata Marsma Fajar, pesawat AU dan AS tidak saling menyerang. Lima pesawat AS lalu kembali ke kapal induk AS.

Sedangkan, dua pesawat tempur AU berpatroli selama 30 menit.

"Kapten Ian menginstruksikan. Kita sudah pulang bahan bakar sudah cukup untuk pulang nih sudah menpis kita pulang dan itu sudah malam sudah jam 7 malam jadi betul-betul real operasi ya real kita manuvernya," kata Marsma Fajar.

Kecelakaan yang Menimpa Marsma Fajar

Pesawat milik FASI yang dikemudikan Marsma Fajar dan satu co-pilot Roni Ahmad jatuh saat sedang latihan pada Minggu (3/8/2025) sekira pukul 10.00 WIB. 

Pesawat latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) itu jatih di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor. 

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsma TNI I Nyoman Suadnyana mengungkapkan pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja Bogor pukul 09.08 WIB dalam rangka misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara sebagai bagian dari pembinaan dan pemeliharaan kemampuan.

"Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat mengalami hilang kontak dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana" kata Nyoman saat dikonfirmasi pada Minggu (3/8/2025).

"Kedua awak langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto, namun Marsma TNI Fajar dinyatakan meninggal setibanya di rumah sakit," imbuhnya. 

Baca juga: Pesan Yulianus Paonganan untuk Jokowi Bebas Berkat Prabowo Akibat Menghina, 10 Tahun yang Melelahkan

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved