Prada Lucky Namo Tewas Dianiaya Senior

Pengabdian Serma Christian 31 Tahun Jadi TNI, Prada Lucky Namo Ikut Jejaknya Gugur Dianiaya Senior

Pengabdian Serma Christian 31 tahun jadi prajurit TNI berujung dengan penyesalan dan duka mendalam. Anaknya Prada Lucky Namo tewas dianiaya senior.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE
TNI TEWAS DIANIAYA SENIOR - Serma Christian menengadahkan tangan sambil berteriak di belakang mobil ambulans yang memuat jenazah putra tercintanya, Prada Lucky 

SURYAMALANG.COM - Pengabdian Serma Christian Namo selama 31 tahun menjadi prajurit TNI berujung dengan penyesalan dan duka mendalam. 

Pasalnya, sang anak Prada Lucky Namo yang mengikuti jejaknya sebagai prajurit TNI harus gugur di tangan seniornya sendiri. 

Selama 31 tahun mengabdi demi Indonesia, Serma Christian Namo menangis terisak melihat anaknya tewas dianiaya senior saat bertugas sebagai TNI

Serma Christian Namo adalah seorang prajurit TNI Angkatan Darat berpangkat Sersan Mayor

Saat ini Serma Christian Namo bertugas di Kodim 1627 Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai Pelaksana Tugas Danramil 1627-02 Pantai Baru.

 Serma Christian Namo vokal menyuarakan tragedi yang menimpa putranya, Prada Lucky Chepril Saputra Namo, yang meninggal dunia pada 6 Agustus 2025 akibat dugaan penganiayaan oleh seniornya di satuan tugas.

Serma Christian dsecara terbuka menuntut agar kasus ini diusut tuntas tanpa tebang pilih.

Penyesalan Serma Christian Namo ayah Prada Lucky atas kehilangan putranya.

Serma Christian Namo tampak menyesal Prada Lucky mengikuti jejaknya menjadi TNI.

Diketahui Lucky Chepril Saputra Namo karib disapa Lucky Namo. Usianya 23 tahun.

Lucky resmi menjadi anggota TNI Angkatan Darat (AD) sejak Juni 2025. Itu setelah delapan kali tes.

Setelah dilantik, Lucky Namo bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 di Wakanga Mere, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sudah satu bulan Lucky bertugas di sana.

Sayangnya lantaran penganiyaannya yang diterima dari senior, Prada Lucky meninggal dunia.

Atas kematian Prada Lucky, Serma Christian pun meminta agar negara membantunya untuk mengusut kasus tersebut secara tuntas.

Permintaan tersebut diurai Serma Christian secara langsung di depan prajurit TNI lainnya.

Hal tersebut berani disuarakan Serma Christian lantaran dirinya pun merupakan prajurit TNI.

Serma Christian murka saat mengurai nasib miris Prada Lucky.

Kemarahan Serma Christian memuncak saat Prada Lucky sempat kesulitan diautopsi oleh dokter.

Hal itu karena saat jasad Prada Lucky dibawa ke RS Wira Sakti Kupang, di sana tidak ada dokter yang bisa mengautopsi jenazah.

Lalu jasad Prada Lucky dibawa ke RS Bhayangkara.

Namun di sana dokter meminta surat pengantar dari polisi agar jenazah Lucky Namo bisa diautopsi sesuai prosedur.

Mendengar hal itu, amarah Serma Christian memuncak.

Sembari berteriak, Serma Christian mengaku kecewa hingga mempertanyakan kenapa negara tidak mau membantunya.

Serma Christian pun mengungkit karirnya di TNI yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.

"Saya masih sah jadi tentara, jiwa saya merah putih. Saya sudah 31 tahun berdinas TNI, baru pertama terjadi di diri saya. Apa ini balasan buat saya? saya hanya menuntut keadilan, negara tidak bisa bantu saya kah?" ungkap Serma Christian dilansir dari Pos Kupang.

Pilu dan sedih, Serma Christian lantas menuntut keadilan untuk sang putra.

Christian tak habis pikir kenapa anaknya yang notabene seorang tentara harus tewas di tangan sesama tentara.

"Nyawa saya taruhan. Percuma Indonesia, bubarkan Indonesia, merah putih saya pakai buat apa hah? biar tidak ada Lucky Lucky yang lain. Anak tentara aja dibunuh kok, bagaimana mau yang lain? saya tidak punya kekuatan, tapi keadilan, Tuhan pasti mendukung kok, yang penting berani," imbuh Serma Christian.

Lebih lanjut, Serma Christian pun mengurai penyesalannya sang putra memilih karir menjadi tentara sepertinya.

Serma Christian menyesal telah mengizinkan Prada Lucky untuk jadi TNI.

"Anak ganteng, Lucky. Bapa salah, Bapak salah kasih lu kerja Lucky," ungkap Serma Christian.

"Bapak sudah bilang, kenapa lu mau jadi tentara. Bapak minta maaf," sambungnya.

4 Penganiaya dipenjara

Sementara itu, Dandim 1625 Ngada, Letkol Czi Deny Wahyu Setiyawan mengatakan bahwa sudah menahan empat orang dalam kasus kematian Prada Lucky Namo.

 "Sudah empat orang yang diamankan," katanya.

Empat orang ini ditahan di Subdenpom Ende.

Mereka adalah :

1.Pratu Petris Nong Brian Semi

2. Pratu Ahmad Adha

3. Pratu Emiliano De Araojo

4. Pratu Aprianto Rede Raja

(SURYAMALANG.COM/Ikuti persen20saluran SURYAMALANG di >>>>> WhatsApp 

">SRIPOKU.COM)

Ikuti saluran SURYAMALANG di >>>>> WhatsApp 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved