Berita Viral
EFEK Dahsyat Baliho 'Desa Maling' di Pamekasan 2 Pelaku Cepat Ditangkap Polisi, Tulisan Berubah
Efek dahsyat baliho 'Desa Maling' di Pamekasan 2 pelaku cepat ditangkap polisi kini tulisan berubah jadi 'Desa Paling Aman se-Dunia'.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Efek dahsyat baliho 'Desa Maling' yang terpasang di Dusun Pokapoh, Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur secara instan mampu membuat dua orang pelaku pencurian tertangkap pada Jumat (22/8/2025).
Padahal sebelumnya selama 3 tahun terduga maling di desa tersebut bebas berkeliaran sebab laporan warga tidak kunjung ditindaklanjuti oleh polisi.
Akan tetapi berkat kreativitas warga didukung dengan viralnya spanduk tersebut di media sosial, kasus ini bisa segera teratasi.
Spanduk yang menjadi simbol rasa putus asa warga karena tidak tahu harus mengadu kepada siapa lagi pada akhirnya hanya menggugah ironi atas penegakan hukum di negeri ini.
Baca juga: Aksi Damkar Kota Malang Selamatkan Burung Hantu yang Terjerat Benang Layangan di Ketinggian 10 Meter
Pada dasarnya pemasangan baliho "Selamat Datang di Desa Maling" adalah bentuk sindiran keras dari warga yang selama bertahun-tahun hidup dalam kecemasan dan ketakutan.
Sejak tahun 2022 warga telah mengeluhkan maraknya kasus pencurian sepeda motor, emas dan uang.
Pelaku pencurian berkeliaran karena laporan warga tidak ditindaklanjuti.
Sejak foto baliho tersebar di media sosial pada Rabu (20/8/2025) lalu, petugas kepolisian mulai menggeledah rumah seorang warga, namun terduga pelaku tidak berada di rumah.
Pada Jumat (22/8/2025), jajaran Polres Pamekasan menangkap dua pelaku pencurian berinisial M dan H di Surabaya, Jawa Timur.
Baca juga: Komentar Warga Terkait TPA Supit Urang Kota Malang yang Akan Jadi Lokasi PSEL, Belum Ada Sosialisasi
Berdasarkan kesaksian warga, M dan H sudah dicurigai sejak awal sehingga kabur ke Surabaya.
Jarak Pamekasan ke Surabaya sekitar 115 kilometer atau ditempuh menggunakan sepeda motor sekitar 3 jam.
Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Jupriadi, belum dapat mengungkap kronologi pencurian karena masih proses penyelidikan.
"Untuk sementara kami masih proses pemeriksaan dua orang tersebut," ungkapnya.
Emas hingga 8 Motor Hilang Dalam 3 Tahun
Sebelumnya, tokoh masyarakat Desa Larangan Badung, Marsuto Alfianto menjelaskan aksi pencurian motor, emas, dan uang marak terjadi sejak 2022.
"Saat itu sudah melaporkan ke Polisi tapi belum ada pelaku yang ditangkap," paparnya.
Aksi pencurian terjadi saat CCTV desa rusak sehingga pelaku diduga warga mengetahui tentang sistem keamanan desa.
Terbaru, aksi pencurian dua sepeda motor terjadi pada awal Agustus 2025.
"Dua sepeda motor dalam semalam hilang. Kebetulan korban membeli motor dari hasil tanah ke saya," imbuh Marsuto.
Setelah pencurian tersebut, warga menjuluki desa Larangan Badung sebagai desa maling dan dijadikan baliho.
"Masyarakat berkumpul akhirnya muncul istilah desa maling. Saat itu saya buatkan baliho bertuliskan selamat datang di desa maling," terangnya.
Baca juga: Ini Perintah Bupati Sanusi ke Kadis Cipta Karya saat Sidak SDN 3 Jedong yang Rawan Longsor dan Roboh
Pada Kamis (21/8/2025), baliho "Selamat Datang di Desa Maling" hilang dan diganti menjadi 'Desa Paling Aman se-Dunia' dengan imbuhan tulisan kecil di bawahnya 'Termasuk aman bagi maling-maling untuk mencuri dan dijamin tidak akan tertangkap'.
Marsuto sendiri tidak tahu penyebab baliho hilang sehingga warga sepakat untuk mengganti tulisannya.
"Saya tidak tahu apakah spanduk hilang karena angin atau ada orang yang sengaja membukanya," kata Marsuto.
Marsuto juga mengaku pernah kehilangan emas seharga Rp 125 juta, belum termasuk emas warga lainnya yang lenyap.
Sejak tahun 2022 total ada delapan sepeda motor warga yang hilang.
"Sedikitnya ada delapan sepeda motor yang hilang di sekitar sini, tapi tidak ada satu pun yang terungkap," sebut Marsuto.
Baca juga: VIRAL Spanduk Bertuliskan ‘Selamat Datang di Desa Maling’ di Pamekasan, Polisi Langsung Bertindak
Selama ini warga takut menyuarakan kasus pencurian karena ada upaya pengancaman, sebab mereka akan menjadi incaran maling jika diketahui menceritakan kehilangan di Desa Larangan Badung.
Bahkan, Marsuto juga mendengar adanya upaya ancaman melalui pesan antarwarga.
Hanya saja, menurut Marsuto, kebenaran harus disuarakan dan kejahatan harus dilawan.
"Ancaman juga saya dengar, ada pihak-pihak yang mau datang ke rumah dan memang saya tunggu," kata Marsuto.
Marsuto menjelaskan, memasang spanduk tidak semata-mata ingin menjelekkan nama desa dan bukan berarti semua warga adalah maling.
Namun, hal itu dilakukan sebagai bentuk kekesalan dan kekecewaan warga karena sudah terlalu banyak pencurian namun belum ada pelaku yang tertangkap.
Cerita Kakek Ahsin
Salah satu korban warga setempat yang kehilangan motor, kakek Ahsin mengaku motornya dicuri maling pada Senin 11 Agustus 2025 sekitar pukul 02.30 WIB pagi.
Motor merek Mio GT yang dicuri maling itu dibeli seharga Rp7,4 juta untuk diberikan ke anaknya sebagai transportasi mengajar pulang pergi di Pondok Pesantren Bata-Bata, Pamekasan.
Pada Senin dini hari itu, sebelum dicuri maling, motor tersebut terparkir di dalam rumahnya sebelah timur.
“Saya baru sadar motor hilang dicuri maling waktu pukul 03.00 WIB saat hendak persiapan salat Subuh,” kata Kakek Ahsin saat diwawancarai di rumahnya, Sabtu (23/8/2025).
Menurut Kakek Ahsin, motornya dicuri oleh dua orang yang sebelumnya berpura-pura nongkrong di sebelah barat suraunya.
Dugaan ini kuat setelah Kakek Ahsin diberitahu oleh salah satu karyawan rokok PT JAWARA yang lokasi gudangnya bersebelahan dengan rumahnya.
Pagi itu, karyawan rokok PT JAWARA itu mengaku hendak pergi kencing ke kamar mandi.
Baca juga: Kekerasan Senior ke Junior SMPN 2 Pademawu, Kadisdikbud Pamekasan Mediasi Keluarga Pelaku dan Korban
Lalu tanpa sengaja melihat dua orang yang mencurigakan berdiri di sebelah barat surau di rumah Kakek Ahsin.
Dua orang itu terlihat nongkrong yang wajahnya tidak dikenali.
“Kira-kira setengah tiga pagi katanya yang nongkrong. Karyawan rokok Jawara menyangka itu keluarga saya. Padahal bukan,” ungkap Kakek Ahsin.
Kehilangan motor ini baru Kakek Ahsin rasakan pertama kali.
Waktu motornya hilang, Kakek Ahsin langsung laporan ke Kepala Dusun Pokapoh, Kepala Desa Larangan Badung, dan Kapolsek Palengaan.
Baca juga: Viral Kakak Kelas Pukul Adik Kelas saat MPLS di SMPN 2 Pademawu Pamekasan, Kepsek Beri Penjelasan
Kakek Ahsin mengaku anaknya yang melaporkan kehilangan motor itu dan telah diperiksa serta dimintai keterangan oleh Polisi.
“Ada sebelumnya juga warga sini yang kehilangan motor, tapi sudah lama bertahun-tahun namun pelakunya belum terungkap,” cerita Kakek Ahsin.
Kakek Ahsin berharap kepada Polres Pamekasan, motornya yang hilang dicuri segera ditemukan dan bisa kembali termasuk pelakunya ditangkap.
“Sekarang anak saya kalau kerja harus pinjam ke ipar,” tutupnya.
(Suryamalang.com/Kuswanto Ferdian/Kompas.com)
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
desa maling di Pamekasan
Pamekasan
Selamat Datang di Desa Maling
Madura
Dusun Pokapoh
Desa Larangan Badung
suryamalang
SOSOK Bripda Alvian Maulana Sinaga Polisi Viral Akhirnya Tertangkap Bunuh dan Bakar Putri Apriyani |
![]() |
---|
VIRAL Satpam Terjungkal Saat Pegang Selang Bertekanan Tinggi, Sebelumnya Hina Damkar Lambat |
![]() |
---|
KONDISI Satria Kumbara Terluka Parah Saat Perang di Rusia, Dikepung Drone Serang Ukraina |
![]() |
---|
VIRAL Spanduk Bertuliskan ‘Selamat Datang di Desa Maling’ di Pamekasan, Polisi Langsung Bertindak |
![]() |
---|
Kisah Kevin Silaban Jadi Perhatian Prabowo Paskibraka Beri Hormat Pada Jenazah Ayah, Pamit Bertugas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.