Kepala Cabang Bank BUMN Dibunuh
SOSOK Ilham Pradipta Kepala Cabang Bank BUMN Tewas Diculik dan Dibunuh, Istri Janggal Orang Baik
Sosok Ilham Pradipta Kepala Cabang Bank BUMN tewas dibunuh usai diculik, istri merasa janggal suami orang baik keluarga sebut tak punya musuh.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Korban penculikan dan pembunuhan Muhammad Ilham Pradipta adalah sosok yang dikenal baik dan tidak punya musuh oleh istri dan keluarga.
Akan tetapi Ilham Pradipta yang menjabat sebagai Kepala Cabang (Kacab) BRI Cempaka Putih, Jakarta Pusat tersebut tiba-tiba ditemukan tewas di semak-semak kawasan Serang Baru, Bekasi pada Kamis (21/8/2025) pagi.
Puspita sebagai istri sangat terpukul dengan kepergian suami yang sebelum ditemukan tewas sempat diculik sejumlah orang dan dipaksa masuk ke dalam mobil.
Itu sebabnya, Puspita menduga kuat suaminya menjadi korban kejahatan terencana dan meminta aparat menghukum seberat-beratnya para pelaku yang berjumlah delapan orang.
Baca juga: PENANGKAPAN Dramatis Otak Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Pradipta Diculik dari Tempat Parkir
“Harapannya ketika pelaku udah ketemu dihukum setimpal seberat-beratnya,” kata Puspita, Kamis (21/8/2025).
Jenazah Ilham Pradita kini telah dimakamkan di TPU Situ Gede Cifor, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (21/8/2025) malam.
Sosok Ilham Pradipta
Seperti disebutkan di atas, Muhammad Ilham Pradipta adalah Kepala Cabang (Kacab) BRI Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Berusia 37 tahun, Ilham Pradipta memiliki seorang istri dan dua anak.
Sebelum menjadi Kepala Cabang Pembantu (KCP) di bank BUMN, Ilham Pradipta pernah menjadi seorang penyiar radio Metro FM.
Hal ini diungkapkan oleh eks kordinator penyiar Metro FM sekaligus rekan Ilham di Purwokerto, Leo.
Menurut Leo, Ilham Pradipta menjadi penyiar radio Metro FM yang cukup dikenal di Purwokerto semasa kuliah di Universitas Jenderel Soedirman (Unsoed) Purwokerto angakatan 2006.
Leo mengatakan, pertama kali mendengar kematian Ilham dari grup WhatsApp eks penyiar radio Metro FM.
"Saya lihat videonya di Facebook, saya langsung ingat-ingat. Dulu jarang ketemu intens, mungkin seminggu tiga kali siaran bareng," kata Leo kepada wartawan, Jumat (22/8/2025).
Baca juga: Razia Kamar Kos di Tuban, Petugas Temukan 3 Pasangan Bukan Suami Istri Sedang Tidur Bareng
Leo menceritakan, saat itu Ilham Pradipta menggunakan nama udara Dipta.
Dipta menjadi satu dari 14 mahasiswa Unsoed yang kala itu juga menjadi penyiar Metro FM.
"Dia dulu siaran pakai nama udara Dipta. Dia aktif di Metro FM antara tahun 2007 sampai 2009," ujar Leo.
Leo mengenang, Ilham Pradipta sebagai sosok baik dan mudah bergaul dengan teman-temannya.
Ilham Pradipta juga memiliki hobi naik gunung.
"Dia itu ramah, supel, good looking, dan beda sendiri. Jarang penyiar cowok yang putih, tinggi, cakep, dan hobinya naik gunung," ungkap Leo.
Setelah menyelesaikan pendidikan pada jururan Agribisnis Unsoed, Ilham Pradipta melanjutkan karier di dunia perbankan.
"Kita doakan semoga almarhum diampuni segala dosa dan kesalahannya selama hidup, keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan. Kita mendoakan agar kasus ini dapat diusut tuntas," kata Leo.
Ucapan duka cita juga datang dari Unsoed.
"Semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan. Kami berharap peristiwa ini dapat ditangani osebaik-baiknya," kata Juru Bicara Unsoed, Prof Dr Mite Setiansah.
Istri Merasa Janggal
Puspita istri Ilham Pradipta penasaran dengan motif pelaku menghilangkan nyawa suaminya.
“Cepet-cepet diusut sampai tuntas. terus ketahuan motifnya apa," kata Puspita, Kamis (21/8/2025).
Puspita merasa ada kejanggalan dalam kasus ini sebab suami yang dikenal baik, tapi malah menjadi korban kejahatan.
"Kenapa bisa suami saya yang kata orangnya baik kok bisa diperlakukan tidak baik,” tandasnya.
Baca juga: DAFTAR 7 Bank Komersial yang Setuju PPATK Blokir Rekening: Ada BNI, BRI, Mandiri hingga BCA
Sedangkan adik ipar korban, Intania menyebut Ilham adalah sosok yang baik, dan selama ini tidak pernah memiliki musuh dengan teman, rekan kerja, atau pun klien dalam hal terkait pekerjaan.
Sehingga saat mendengar kabar duka Ilham ditemukan tewas dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata tertutup lakban pihak keluarga dan para sahabat sangat terpukul.
"Orangnya sangat baik. Almarhum meninggalkan dua orang anak, laki-laki dan perempuan. Kelas IV Sekolah Dasar (SD), dan kelas II SD. Anaknya usia 10 tahun dan delapan tahun," tutur Intania.
8 Pelaku Tertangkap
Otak pembunuhan dalam kasus ini adalah DH, YJ, dan AA yang ditangkap di jalan raya daerah Solo pada Sabtu (23/8/2025) sekira pukul 20.15 WIB.
Sementara satu otak pelaku lainnya adalah pria berinisial C yang ditangkap pada Minggu (24/8/2025) sore sekira pukul 15.30 WIB di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Sebelum menangkap empat otak pelaku pembunuhan, polisi sudah berhasil membekuk empat pelaku yang melakukan penculikan sehingga total ada delapan orang pelaku dalam kasus ini.
Mereka para pelaku penculikan yang ditangkap lebih awal masing-masing berinisial AT, RS, RAH, dan RW.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardi Marasabessy menjelaskan AT, RS, RAH diamankan di Jalan Johar Baru III Nomor 42, Jakarta Pusat.
Baca juga: Bank Indonesia Malang Tekankan Pentingnya Pemahaman Rupiah bagi Pelajar Lewat Tenaga Pendidik
Pembunuhan terhadap Ilham Pradipta berawal saat korban berada di area parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Rabu (20/8/2025).
Ilham baru saja selesai rapat kantor dan hendak pulang.
Lalu korban diculik sejumlah orang tak dikenal ketika hendak masuk ke mobilnya yang terparkir bersebelahan dengan mobil para pelaku.
Kemudian korban dibawa masuk ke dalam mobil para pelaku secara paksa.
Para pelaku diduga menghabisi nyawa korban.
Baca juga: Uang Rp 2 Miliar Bank BUMN Lumajang Dikorupsi Broker dan Orang Dalam
Sejak saat itu korban tidak lagi memberi kabar hingga dilaporkan hilang oleh keluarga.
Jenazah korban pada akhirnya ditemukan di sebuah kebun kosong wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Saat ditemukan jasad korban dalam posisi telungkup dan sebagian kemejanya terangkat.
Lalu kondisi mata, tangan, dan kaki korban dalam keadaan terikat.
Hasil autopsi Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur mengungkap tidak ada luka akibat senjata tajam di tubuh korban.
Namun korban dinyatakan tewas akibat hantaman benda tumpul.
(WartaKotalive.com/WartaKotalive.com/TribunnewsBogor.com/Kompas.com)
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.