Kepala Cabang Bank BUMN Dibunuh
Awal Mula Prajurit TNI Diduga Terlibat Pembunuhan Bos Bank BUMN Kapuspen Membantah, Siapa Oknum F?
Awal mula Prajurit TNI diduga terlibat pembunuhan bos bank BUMN hingga Kapuspen membantah, siapa oknum F? tersangka minta perlindungan.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
"Adik kami Eras dan kawan-kawan ini diminta untuk menjemput paksa di waktu sore untuk diserahkan di daerah Jakarta Timur," ucapnya.
Menurut Adrianus terdapat jeda waktu pada saat Ilham diculik dan diserahkan oleh keempat pelaku penculikan kepada yang diduga oknum aparat.
Namun, Adrianus menolak untuk menyebut asal instansi oknum aparat tersebut dan mengatakan keempat pelaku langsung pulang ke tempat tinggalnya selepas mengantarkan korban.
"Setelah mereka pulang kurang lebih jeda waktu berapa jam setelah itu, mereka dipanggil lagi untuk mengantar pulang si korban," ujar Adrianus.
Pada waktu para pelaku bertemu lagi dengan terduga oknum aparat F, kata Adrianus, tersangka penculikan melihat korban sudah tidak bernyawa.
"Tapi yang menjadi catatan kami di sini pada saat mereka mengantar itu, mereka juga dalam tekanan dan mereka salah satu terduga penjemputan paksa ini, menyampaikan ke keluarganya bahwa mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah," imbuh Adrianus.
Baca juga: PENANGKAPAN Dramatis Otak Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Pradipta Diculik dari Tempat Parkir
Adrianus menjelaskan, kliennya hanya berperan sebatas menculik dan membuang jenazah.
Menurutnya juga terdapat tiga klaster dari rangkaian kematian Ilham yakni klaster pengintai, klaster penjemputan paksa atsu penculikan, dan klaster eksekutor.
"Nah kami terputus di pengintai sama eksekutor. Adik-adik kami ini mereka perannya hanya untuk menjemput paksa dan memberikan ke mereka (eksekutor)," tukas Adrianus.
Kapuspen Membantah
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah menanggapi dugaan keterlibatan prajurit TNI dalam kasus tersebut.
"Jangan percaya rumor," kata Freddy saat dihubungi pada Selasa (26/8/2025).
Freddy mengatakan demikian karena mengaku belum mendapat informasi dari Polda Metro Jaya terkait keterlibatan prajurit TNI dalam kasus tersebut.
"Sampai saat ini saya belum mendapat info dari Polda Metro terkait keterlibatan prajurit dalam kasus ini" urainya.
"Kita hormati proses penyelidikan yang sedang berjalan oleh pihak Kepolisian RI," lanjut Freddy.
Baca juga: Uang Rp 2 Miliar Bank BUMN Lumajang Dikorupsi Broker dan Orang Dalam
Freddy juga memastikan akan mengkroscek terkait dugaan keterlibatan prajurit tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.