Tingkah lakunya tidak biasanya seperti itu yang sedikit ngotot saat mengajak teman sebayanya itu.
Cherly bahkan sempat berkata jika setelah ini dia sudah tidak lagi di sini. Dia bahkan telah menyerahkan buku bendahara catatan pengolahan keuangan Karang Taruna yang dibawanya.
"Mene aku wis gak ndek umah mbak (Besok aku sudah tidak di rumah, kak)," kata wanita berhijab, tetangga korban yang menolak menyebutkan namanya itu.
Ernita Aulia (18), teman korban, mengatakan, Cerly cenderung tidak memilih-milih teman dan mudah akrab dengan orang di sekitarnya.
"Cherly anak yang ceria, mudah berteman dengan siapa saja," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM.
Kejadian yang menimpa Cerly hingga membuatnya meninggal secara mendadak itu membuat teman-temannya begitu kehilangan.
Tambahlagi, saat liburan kelulusan sekolah mereka pergi ke Banyuwangi.
"Saya tahu dari berita dan status WhatsApp teman-teman, Cerly meninggal saat latihan paralayang," ungkapnya (Sri Wahyunik/M Rommadoni/Surya Malang)