Namun ada juga yang menyebutkan bahwa kata mudik berasal dari bahasa Betawi.
Orang Betawi berkata bahwa mudik merupakan lawan dari kata ‘Melir’.
Melir merupakan kata turunan dari kata ‘Belilir’ yang artinya adalah utara.
Mengapa utara?
( Baca juga : Ekspresi Anak Raffi Ahmad & Nagita Ditinggal Mudik Pengasuh Bikin Netter Sedih: Mbak Lala Pulang! )
Orang Betawi dulu menganggap bahwa tempat bekerja paling diincar orang adalah bagian utara Jakarta.
Untuk menguatkan akar mudik berkaitan dengan tradisi islami, beredar argumen makna mudik dalam kajian ala Timur Tengah.
Kata mudik seperti istilah Arab untuk ‘Badui’ sebagai lawan kata ‘hadhory’.
( Baca juga : Mengulik Rahasia Besar Kim Jong Un Bawa Toilet Pribadi ke Mana pun, Begini Penjelasan Secara Ilmiah )
Jadi dengan sederhana bisa diambil kesimpulan bahwa mudik adalah kembali ke kampung halaman.
Mudik juga bukan lahir karena tradisi Lebaran.
Sebab nenek moyang bangsa Indonesia sudah lebih dulu melakukan ritual mudik sebelum mengenal Lebaran.
( Baca juga : Inikah Istri Cantik Kim Jong-un Penguasa Korea Utara? Begitu Misterius, Intel Korsel Ungkap Kisahnya )
Beberapa ahli mengaitkan tradisi mudik dengan asal mula masyarakat Indonesia yang merupakan keturunan Melanesia dari Yunan, Tiongkok.
Mereka adalah kaum yang dikenal sebagai pengembara.
Mereka menyebar ke berbagai tempat untuk mencari sumber penghidupan.
( Baca juga : Buka Laga Piala Dunia 2018 di Malam Takbiran, Inilah Skuat Arab Saudi Penantang Tuan Rumah Rusia )
Pada bulan yang dianggap baik, mereka akan mengunjungi keluarga di daerah asal.
Biasanya mereka pulang untuk melakukan ritual kepercayaan atau keagamaan.
Pada masa Kerajaan Majapahit, kegiatan mudik menjadi tradisi yang dilakukan keluarga kerajaan.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Mengulas Sejarah Mudik, Ternyata Bukan Berasal dari Tradisi Lebaran.