“Alurnya seperti itu. Biasanya cuaca ekstrim tersebut muncul saat awal musim hujan,” imbuh Anung.
Anung menerangkan kemunculan awan cumulonimbus tersebut tidak dapat diprediksi.
Sehingga, timbulnya fenomena angin puting juga diakui pihaknya sulit diprediksi.
Karena, sifat dari awan cumulonimbus bersifat dinamis. Namun terdapat tanda-tanda yang bisa dirasakan.
Angin puting beliung terjadi dalam tempo waktu yang pendek.
“Biasanya sebelum terjadi cuaca ekstrim, saat malam hari suhu terasa gerah panas gitu.”
“Lalu siang terik, tiba-tiba ada awan hitam kemudian hujan deras disertai angin.”
“Itulah yang kemudian angin puting beliung tidak bisa diprediksi. Tapi tanda-tandanya jika dicermati bisa dirasakan,” tandas Anung.
Anung mengimbau warga menghindari berada di tempat terbuka seperti sawah dan lapangan jika menemui tanda-tanda fenomena tersebut.
Karena dikhawatirkan akan terkena petir. Kemudian, jika sedang memarkir kendaraan di atas pohon besar harap segera mencari tempat yang dirasa paling aman.
“Itu hal dasar yang harus dicermati oleh masyarakat. Ya awan-awan ini bisa timbul di semua tempat tak hanya Kabupaten Malang saja,” beber Anung.
Baca tanpa iklan