Mereka saling mendukung satu sama lain.
Rozmiza pun berjanji kepada dirinya sendiri untuk bekerja keras setelah lulus kuliah.
Rozmiza bertekad untuk membeli volkswagen seperti yang diinginkan calon mertuanya.
Bukan dukungan melainkan cacian yang ia dapat.
Cita-cita tersebut ditertawakan oleh calon mertuanya kala itu.
Wanita ini dihina karena dari keluarga yang tidak mampu, sehingga di mata mertuanya tidak mungkin bisa membeli mobil mewah itu.
Lama-kelamaan, bukan hanya calon mertuanya saja yang menyakiti Rozmiza.
Pada suatu ketika, sang pacar pun berselingkuh.
Kekasih Rozmiza pernah menghubunginya untuk meminjam uang, justru menggunakannya untuk pergi dengan wanita lain.
Adanya penghianatan, hubungan mereka pun lantas berakhir.
Rozmiza merasa sangat sakit hati dan terpuruk.
Kemudian dirinya masih bertekad untuk membuktikan bisa sukses dan membuat orang-orang yang telah menghinanya menyesal.
Selama lima tahun ini dirinya bekerja keras, kini dapat membeli rumah dan sekarang dapat membeli mobil.
Memang benar dirinya tidak bisa membeli volkswagen namun dia dapat membeli Mercedes CLA AMG.
Wanita ini pun akhirnya berterima kasih kepada mantan kekasih dan keluarganya yang pernah menghina dirinya.