"Abu vulkanik mengarah ke selatan, ke Rowo Baung. Di sana sudah ada teman-teman membagikan masker dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat," kata Joko.
Mengutip Kompas.com 'Pantauan Terkini Semeru Erupsi, Guguran Awan Panas Sejauh 7 Km'.
Berdasarkan pantauan CCTV Semeru, fenomena APG terus berlangsung hingga pagi ini pukul 07.42 Wib.
Jarak luncurannya bervariasi antara 5-7 kilometer.
Hingga berita ini diturunkan, fenomena awan panas guguran Gunung Semeru masih berlangsung.
Dilansir dari Antara, petugas meminta masyarakat mewaspadai potensi awan panas guguran.
Selain itu guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
- 619 Kali Letusan
Sebelumnya dalam evaluasi mingguan, Pos Pantau Gunung Semeru mendeteksi ada 619 kali letusan atau erupsi selama periode 17-23 Oktober 2022.
Selain itu, terekam juga 3 kali gempa guguran, 34 kali gempa hembusan, 39 kali gempa vulkanik dalam, dan 12 kali getaran banjir.
Secara visual, Gunung Semeru tidak tertutup kabut saat malam hari, api diam di puncak Jonggring Saloko dan guguran lava pijar akan terlihat jelas.
Guguran lava pijar yang teramati bisa mencapai 500 meter dari puncak Jonggring Saloko mengarah ke Besuk Kobokan.
Mengutip Kompas.com 'Gunung Semeru Alami 619 Letusan dalam Seminggu'.
Sedangkan, asap letusan berwarna putih kelabu setinggi 200 - 700 meter terpantau mengarah ke barat dan selatan.
Menurut pemantauan tiltmeter PVMBG, hal ini menunjukkan adanya peningkatan tekanan pada Gunung Semeru.
Sehingga, erupsi hingga hembusan bisa terjadi kapan saja.
Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengatakan, aktivitas Gunung Semeru memang sangat fluktuatif.
Artinya, sewaktu-waktu aktivitas vulkanik Semeru bisa turun atau meningkat.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com