"Untuk mengisi data hanya menggunakan Solar Cell. Kalau pengecashan baterainya memerlukan kurang lebih 6 jam untuk robot bisa digunakan seharian," ungkapnya.

Uniknya lagi, robot Gatotkaca ini dapat berbicara dengan para pengunjung. Hal itu dikarenakan robot ini didesain menggunakan pemutar MP3 di dalamnya.

"Robot ini bisa bicara karena kami menggunakan mesin MP3 yang dikonsep dengan menggabungkan remote sebagai perintah. Suara apa bisa diisi di MP3, tinggal ditekan tombol yang ada di remote control, suara akan muncul," ungkapnya.

Kampung ini dalam waktu dekat akan bekerjasama dengan mahasiswa ITS untuk menciptakan robot baru yang lebih canggih.

"Sekitar bulan Februari, mahasiswa ITS akan melakukan kegiatan pengabdian masyarakat kesini. Robot seperti apa? Tunggu saja nanti konsep yang modernnya dari ITS sementara kami akan mendorong konsep pemanfaatan bahan daur ulangnya," terangnya.

Sementara itu, pembina Kampung Pintar Oase Tembok Gede, Adi Candra mendukung kegiatan warga kampung pintar sebagai upaya mengenalkan karya warga kepada para wisatawan.

"Beberapa robot di kampung ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Inovasi semacam ini sangat diperlukan sebagai daya tarik tersendiri hingga akhirnya menghasilkan siklus Circular Economy yang berkelanjutan," tutupnya.

Perlu diketahui, sebelumnya kampung Pintar Oase Tembok Gede Surabaya memiliki berbagai macam robot lainnya yakni robot Paijo yang dapat menyapu jalan, robot Pintar sebagai penyambut tamu selamat datang, dan ketiga robot Delta yang dapat menyemprotkan air.