Dia memilih daun jati yang sudah berusia tua dan permukaannya rata.
Selain itu daun yang dipilihnya adalah daun jati yang memiliki ukuran 1 meter.
"Sebelum digunakan sebagai media lukis, daun jati dijemur tapi tak langsung terpapar sinar matahari selama 3 hari. Itu agar tidak rapuh. Lalu ada tahapan memernis. Saya menjamin karya daun jati tidak rusak selama belasan tahun selama tetap di dalam pigura," ucapnya.
Alumnus Pondok Pesantren Al-Ulum Qal Althof, Kabupaten Sampang ini menyebut lukisan di atas daun jati karyanya dibanderol dengan harga Rp 130 ribu sampai Rp 800 ribu.
Harga itu bergantung ukuran dan kerumitan lukisan.
Rijal memasakan karya yang dinamai Oejoeng Pensil ini di media sosial Tiktok dan Instagram.
Karya yang telah dihasilkan Rijal antara lain, sosok Guru Sekumpul, Habib Sholeh Tanggul, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan bermacam kaligrafi.
"Omzet yang saya dapat selama sebulan mencapai Rp 5-10 juta. Pelanggan karya saya mencakup wilayah kalimantan, Jawa, Madura, Sumatera, dan ibu kota. Bahkan, sampai Hongkong dan Singapura. Sedangkan, modal awal saya Rp 500 ribu," jelasnya.
Ke depan Rijal berkomitmen untuk terus berinovasi.
Dia menjajal melukis di medium lain, daun nangka, mangga, kelor, serta lukisan serbuk kayu.
"Impian saya ingin membuat lapangan pekerjaan. Saya juga ingin membuktikan bila santri berdaya," paparnya. (nen)