SURYAMALANG.COM, LUMAJANG - Gunung Api Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur sekitar 1 kilometer ke arah Besuk Kobokan, Rabu (8/11/2023).
Pos Pantau Gunungapi Semeru mencatat guguran awan panas terpantau berdurasi 142 detik dengan amplitudo maksimal 22 milimeter.
Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi memastikan peristiwa erupsi kali ini tidak menimbulkan dampak apapun di lokasi sekitar Gunung Semeru. Lontaran awan panas juga jauh dari permukiman warga.
"Sejauh ini tidak ada laporan adanya dampak dari awan panas guguran. Masih pada jarak aman, laporan ada hujan abu juga belum kami terima," ungkap Patria ketika dikonfirmasi.
Patria menambahkan, aktivitas Gunung Semeru masih fluktuatif. Status gunung juga masih berada pada level Siaga III.
Guna mitigasi bencana, BPBD Kabupaten Lumajang baru saja menambah alat early warning system di lereng Gunung Semeru.
Kata Patria, pihaknya juga menyiagakan personel di pos pantau Curah Kobokan. Menurutnya, kewaspadaan harus selalu diperhatikan lantaran aktivitas Gunung Semeru selalu berubah-rubah.
"Selalu kami imbau kepada warga untuk terus waspada dan tidak beraktivitas di sekitar lereng Gunung Semeru sesuai dengan rekomendasi PVMBG," sebutnya.