SURYAMALANG.COM , LUMAJANG - FAKTA baru terkait kecelakaan maut KA Probowangi Vs Isuzu Elf yang menewaskan 11 orang berkaitan dengan penggunaan Google Maps terungkap.
Sopir Isuzu Elf, Bayu Trinanto (58) warga Kembang Kuning, Surabaya diduga mengikuti instruksi navigasi Google Maps sebelum akhirnya tertabrak kereta api di jalur perlintasan 63, Desa Ranupakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Minggu (19/11/2023) lalu.
Kapolres Lumajang, AKBP Boy Jeckson Situmorang membenarkan fakta tersebut.
"Sopir memang menggunakan panduan Google Maps sehingga diarahkan ke jalur tersebut (jalur perlintasan 63, Desa Ranupakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang)," ujar Boy Jeckson ketika dikonfirmasi saat rilis di Polres Lumajang, Rabu (22/11/2023).
Menurut informasi, sopir Isuzu Elf bernomor polisi N-7646-T hendak menuju Surabaya usai mengantarkan rombongan ke acara reuni SMA di Pulau Merah, Banyuwangi
Rombongan diketahui berangkat pada Sabtu (18/11/2023) dan kemudian memulai perjalanan kembali ke Surabaya dari Banyuwangi pada Minggu (19/11/2023).
Memasuki wilayah Kabupaten Lumajang, sopir Isuzu Elf diduga memilih menempuh jalur alternatif.
Namun ternyata jalur alternatif tersebut mengantarkan rombongan bertemu jalur perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Ranupakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Saat melintas di perlintasam kereta tiba-tiba sebuah kereta api Probowangi relasi Ketapang Banyuwangi-Surabaya melaju dari arah timur ke barat.
Saat kejadian berlangsung, polisi menemukan fakta jika sang sopir tidak mengindahkan peringatan yang diteriakkan warga.
Kemudian banyak rambu peringatan yang justru seharusnya dilihat oleh sopir.
"Warga di jalan tersebut sempat meneriakkan sepur-sepur namun sopir tetap melaju dengan kecepatan konstan. Masinis juga membunyikan klakson pada jarak 500 meter, 100 meter hingga terjadi benturan," ungkap Boy Jeckson.
Fakta lain hasil dari olah lokasi kejadian, polisi mendapati temuan jika sopir diduga sama sekali tidak melakukan upaya pengereman lantaran tidak ditemukan bekas goresan pengereman di aspal jalan.
"Kemudian rambu ini ketika disorot lampu kendaraan akan memantulkan cahaya alias tulisannya dapat terbaca, sesuai olah TKP pada malam hari," sebutnya.
Nahas, kecelakaan maut pun tak terhindarkan. 11 orang meninggal dunia seketika di lokasi usai mendapat benturan keras dari lokomotif kereta api.