Karena hal itu, Ahmad juga sekaligus memberdayakan masyarakat dan para siswanya untuk memproduksi sapu injuk tersebut.
Para murid sengaja diajarkan membuat sapu unjuk agar bisa membeli keperluan sekolah dan membantu ekonomi keluarganya.
Inspirasi itu datang ketika Ahmad sedih ada siswa yang tidak melanjutkan pendidikan SMP karena terhambat biaya.
Karena hal itu, Ahmad menawarkan siswanya itu bisa sekolah gratis sekaligus berdaya bekerja memproduksi sapu injuk yang juga menjadi mata penghasilan sekolah gratisnya tersebut.
Baca juga: Kisah Novi Live Facebook Sebelum Tewas Kena Erupsi Marapi, Mendaki Bersama Anaknya yang Juga Korban
Baca juga: Nasib Apes Polisi Ditipu Polisi di Palembang, Rugi Rp 150 Juta Kena Modus Urus Mutasi Jabatan
Selain memberikan sekolah gratis, Ahmad juga mengaku menyediakan tempat tinggal untuk para murid yang kurang mampu.
Kebutuhan para murid yang kurang mampu tersebut juga disediakan penginapan dan makan sehari-hari yang ditanggung olehnya secara pribadi.
Bahkan murid yang menginap, berasnya ditanggung saya sendiri," ujarnya.
Dengan ketekunan, kegigihannya serta kecintaannya terhadap pendidikan mampu membuat Ahmad berjuang membangun sekolah gratis tersebut.
Kini, mimpinya untuk mewujudkaan sekolah gratis untuk anak yang kurang mampu pun telah terwujud.
"Alhamdulillah dari sapu ini bisa membangun sekolah SMP IT Pancuh Tilu meskipun sangat sederhana sekali," tutupnya.
Diketahui mantan guru honorer Ahmad Jamaludin telah berhasil membangun sekolah gratisnya bernama SMP IT Pancuh Tilu di Desa Jayagiri, Kabupaten Cianjur pada 2020 lalu.
Kini, SMP IT Pancuh Tilu memiliki gedung sederhana.
Seiring berjalannya waktu kini biaya sekolah gratisnya juga mendapat bantuan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang hanya bisa membayar 12 orang guru.
Dari kisah perjuangan tersebut, kini kisah inspiratif mantan guru honorer Ahmad tersebut menarik perhatian warganet.
Sejumlah warganet juga memuji kemuliaan yang dilakukan mantan guru honorer tersebut membangun sekolah gratis tersebut meski sempat keterbatasan ekonomi.