Hal itu seperti dijelaskan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin.
"Iya, kami baru mendapatkan laporan 2 bangunan atap kantor (KUA) di Cipatujah dan dinding rumah saja di Salawu terdampak gempa (Pangandaran) tadi pagi," jelas Nuraedidin kepada Kompas.com, Kamis pagi.
3. Belum Ada Korban Jiwa
Meski demikian, sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa akibat guncangan gempa Pangandaran yang terasa hampir satu menit di wilayah Tasikmalaya.
Kendati demikian, Kepala Pelaksana BPBD, Nuraedidin meminta masyarakat waspada akan gempa susulan yang bisa kapan saja terjadi.
"Tidak ada (korban jiwa). Dua lokasi itu hanya rusak ringan saja," tambah Nuraedidin.
Sementara itu, Kepala Polsek Cipatujah Polres Tasikmalaya, Iptu Tono Suherman mengatakan selain atap ambruk, dinding bangunan KUA itu juga mengalami retak akibat guncangan gempa.
"Kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Kerugian sekitar Rp 70 juta diperkirakan," kata Iptu Tono.
Artikel Kompas.com 'Gempa Pangandaran, Atap KUA dan Dinding Rumah di Tasikmalaya Ambruk'.
4. Wisatawan Tidak Sadar Ada Gempa
Di musim liburan seperti saat ini, Pangandaran sedang ramai dan dikunjungi banyak wisatawan.
Hastina (46) salah satu wisatawan asal Jakarta, menceritakan pengalamannya saat gempa bumi terjadi.
Kata Hastina waktu gempa, ia sedang berada di vila kawasan objek wisata pantai Pangandaran.
"Sekitar jam setengah 6 lewat, saya masih tidur dan tiba-tiba ranjangnya bergoyang," ujar Hastina kepada sejumlah wartawan di Pantai Barat Pangandaran, Kamis (28/12/2023) pagi.
Tidak sadar kalau guncangan itu gempa, Hastina mengira getaran tersebut berasal dari kereta api yang sedang lewat.
"Tapi, berasanya saya pikir itu ada kereta api lewat. Tapi, ada kereta api kok dimana?" imbuhnya.