Ketika disinggung apakah mengetahui bahwa julukan bagi warung kopi itu adalah warung polisi, Made
mengaku baru mendengar. Ia berdalih, anggotanya tidak pernah nongkrong di sana.
Sementara itu, Khusnul, tokoh pemuda Klampis, membenarkan, 'warung polisi' sudah lama menjual miras secara terselubung.
Ia sering mendengar warung kopi itu menjual miras jenis cukrik, vodka dan minuman lokal lainya. "Dulu yang jualan suaminya, sekarang dilanjutkan istrinya," terangnya.
Khusnul melanjutkan, miras-miras tidak disimpan di warung kopi melainkan di belakang warung kopi yang juga lahan untuk merawat beberapa ekor ayam jago.
Baca juga: Kondisi Vokalis Band Usai Tenggak Miras di Hotel Vasa Surabaya yang Bikin 3 Temannya Tewas