Guslan memilih mempertahankan kesan vintage untuk mengkorelasikan kawasan Bandar Grissee dengan konsep heritage.
"Kami menghidupkan putaran ekonomi di Jalan Nyai Ageng Arem-arem, pas di depan salah satu batik legendaris Gresik Gajah Mungkur."
"Tempat ini ada korelasinya dengan tempat di depan (rumah Gajah Mungkur) Ownernya mas Choiri salah satu yang mempunyai insitaif ini menjadi tempat nongkrong menarik, vintage rustic konsep jelas orang di sini ngopi tempat ngopi biter (rasa pahit yang tajam dari biji kopi yang terpanggang terlalu lama) kopi hitam kental," bebernya.
Kedai Peti Kopi ini hanya menyediakan minuman saja.
Kopi dan teh. Kopi hitam, Vietnam drip, Espresso, dan kopi susu. Semuanya hanya Rp 5 ribu. Es teh Rp 3 ribu. Teh susu Rp 5 ribu.
Meski harganya ramah di kantong, untuk rasa tidak bisa dianggap remeh. Guslan sapaan akrabnya pernah belajar membuat minuman kopi di Vietnam.
Untuk biji kopi pakai andalan Jawa Timur Dampit di Malang kopi terbaik.
Di sini, kopi yang terekstraksi sudah diendapkan selama satu hari. Kemudian di seduh dengan metode Vietnamdrip.
Guslan memaparkan, konsep penyajian kopi dikedainya yang tak biasa.
"Sari-sari kopi menetes di sini satu gelas kopi 20 menit. Based kopi-kopi biter."
"Tipikal metode kopi vietnam drip saat belajar di Vietnam kopi vietnam menurut barista di sana terjadinya ekstrasksi membutuhkan tetesan air satu sampai 70 mili waktu 20 menit, lalu idealnya kita endapkan satu hari baru kita sajikan. Sensasi rasa biter dapat, ini bedanya metode kita dengan kedai kopi Vietnam drip di tempat lain," paparnya.
Kedai Peti Kopi buka pukul 08.00 sampai 11.00 Wib pagi hari.
Kemudian pada sore hari buka 16.30 sampai 23.00 Wib.
Salah satu pengunjung, Farishal mengaku menikmati kopi Vietnam drip berbeda dengan tempat lain.
"Mantap kopi vietnam menurut saya best, sangat enak baru ada di Gresik. Lumayan bagus, sore syahdu sambil melihat suasana bangunan peninggalan zaman dahulu yang masih berdiri kokoh di kawasan Gresik kota tua," kata Farishal.