TUKANG BECAK MOTOR: "Saya panas-panas di jalan cari rezeki halal, nggak tahunya malah dapat maling," keluhnya.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Tukang becak motor berumur 76 tahun tidak sadar membantu maling di Surabaya hingga harus berurusan dengan polisi dan tidak bisa bekerja selama dua hari.
Ia memang tak ditahan di kantor polisi, namun kendaraan roda tiganya untuk sementara waktu diamankan di markas Polsek Sawahan.
"Saya panas-panas di jalan cari rezeki halal, nggak tahunya malah dapat maling," keluhnya.
Peristiwa itu dialami Nodin pada Kamis (22/2/2024) lalu.
Saat mangkal di Jalan Tembok sekira pukul 12 siang, ia didatangi dua laki-laki.
Mereka membutuhkan jasanya untuk mengangkut kursi dari sebuah rumah di Jalan Anjasmoro untuk diantar ke Jalan Demak.
Sempat terjadi nego-nego harga di antara mereka.
Semula Nodin mematok tarif Rp 30 ribu. Namun, akhirnya Nodin bersedia menurunkan tarif menjadi Rp 20 ribu setelah dua orang itu mengajaknya berkomunikasi menggunakan bahasa Madura.
Nodin pun pergi menuju rumah yang dimaksud dua orang itu.
Sampai di sana kursi terbuat dari bahan aluminium sudah berada di pinggir jalan. Jumlahnya ada 8 kursi. Selesai menaikkan kursi ke atas becak motornya, dua orang itu meminta Nodin menuju Demak.
Sedangkan dua orang itu boncengan naik sepeda motor mengikuti Nodin dari belakang.
Baru 100 meter berjalan, tiba-tiba ada mobil dari arah belakang berkali-kali mengklakson Nodin.
Dari mobil itulah, ada perempuan usia 60-an tahun duduk di kursi depan menyuruhnya berhenti.
Perempuan sepuh itu kemudian turun menanyai Nordin hendak kemana kursi-kursi akan dibawa.