Ia jawab ada dua orang yang menyuruhnya mengantar ke Demak. Tak disangka perempuan itu malah memarahinya.
"Dia bilang kursi itu miliknya. Dia kemalingan, mak deg, saya langsung kaget," ucapnya.
Belum selesai atas kebingungan yang dihadapi, Nodin sempat badannya gemetar karena diajak ke Polsek Sawahan.
Perempuan itu ingin membuktikan kursi itu miliknya, sementara Nodin takut malah dituduh bersekongkol dengan maling. "Seumur-umur baru ini saya datang ke kantor polisi," katanya.
Kapolsek Sawahan, Kompol Domingos De.F. Ximenes mengatakan, hasil interograsi Nordin mulanya sebagai tukang bentor menunggu penumpang di Jalan tembok.
Kemudian, mendapat orderan mengangkut barang. Dia tidak mengetahui barang tersebut adalah barang curian.
"Namun karena sebagai barang bukti untuk sementara waktu becak motor Pak Nodin kami tahan, kalau orangnya hanya wajib lapor," terang Domingos.