Biasanya, ungkap Ivan, mesin dispenser SPBU yang telah dimodifikasi bakal diketahui setelah melihat adanya beberapa komponen alat aneh yang memunculkan pendaran warna lampu lain, yang berbeda di dekat motherboard mesin utama dispenser.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Anggota Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jatim inspeksi mendadak (sidak) ke dua SPBU di Rest Area KM 726/B dan KM 725/A, Jalan Tol Surabaya - Mojokerto pada Senin (8/4/2024) siang.
Selusin anggota di bawah Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Irwan Kurniawan itu memeriksa kualitas cairan dan takaran nozzle dispenser BBM yang terdapat di dua lokasi SPBU tersebut.
Saat memeriksa takaran nozzle dispenser BBM petugas kepolisian ditunjukkan bagian dalam komponen mesin dispenser yang mengatur jumlah ukuran pembelian BBM.
Sales Area Manajer Surabaya PT Pertamina Patra Niaga Ivan Suhada memandu jalannya pemeriksaan 'jeroan' mesin dispenser.
Mesin menyerupai lemari dua pintu setinggi 2 meter meter tersebut, dibuka pada bagian penutup layar monitor indikator angkanya.
Lalu tampaklah, komponen mesin yang super jelimet di dalamnya. Karena terdapat komponen hardware komputering yang menyatukan dengan hardware selang penyalur BBM dari tangki pendam SPBU.
Ivan menerangkan, beberapa komponen pengukuran cairan BBM di dalam mesin dispenser telah disegel oleh stiker pita pengikat milik Badan Metrologi.
Jika sudah terpasang, menandakan bahwa Tim Badan Metrologi telah melakukan pemeriksaan dan memastikan ukuran tera mesin tersebut, telah sesuai dengan standar. Atau dalam kata lain, tanpa ada modifikasi akal-akalan lain.
"Yang disegel metrologi ini, pak. Sama di motherboard. Kalau sudah dalam keadaan tersegel, berarti sudah diukur tim metrologi," ujar Ivan, seraya membuka menunjukkan komponen mesin dispenser itu.
Biasanya, ungkap Ivan, mesin dispenser SPBU yang telah dimodifikasi bakal diketahui setelah melihat adanya beberapa komponen alat aneh yang memunculkan pendaran warna lampu lain, yang berbeda di dekat motherboard mesin utama dispenser.
Pendaran warna lampu tersebut, biasanya, disebut oleh Ivan sebagai lampu indikator hasil pengaturan jarak jauh melalui sebuah remote. Cara kerjanya laiknya remote pendingin udara atau AC.
Si oknum petugas pengaturan ukuran dispenser tersebut, dipastikan bakal menjalankan aksinya secara terselubung dari dalam bangunan ruang kerja kantor SPBU.
"Kalau dipasangin alat aneh-aneh, dipasangin jadi bikin motherboardnya beda. Kayak remote AC. Jadi dicek kalau ada lampu aneh-aneh di motherboard, berarti mesin itu ada alat tambahan, diremote jarak jauh," katanya.
Jika memang SPBU tertentu menggunakan pengaturan manipulasi melalui remote yang mengendalikan ukuran dispenser, mustahil lokasi dispenser tersebut berada di area paling jauh dari jangkauan kontrol remote yang dikendalikan dari dalam ruang kantor secara terselubung.