DA memilih jalur lewat pinggir kali dan Jembatan Lembupeteng, lalu berbelok ke arah timur di Jalan Pattimura Tulungagung.
Sesampai di Timur Jembatan Lembupeteng, DA merasa ada seseorang yang mulai mengikutinya.
“Awalnya saya pikir jambret, jadi saya ngebut sampai di lampu merah (Simpang Gleduk) karena di sana kan ramai. Saya berhenti,” tuturnya.
Ternyata laki-laki yang dikira jambret itu berhenti di sampingnya dan ngajak ngobrol.
DA sempat mengamati wajahnya karena tidak mengenakan masker.
Ia memperkirakan sosok terduga pelaku ini berusia sekitar 25 tahun.
“Saya sempat memajukan motor saya. Ternyata dia masih mepet ngajak ngobrol,” sambungnya.
Sosok laki-laki dengan sepeda motor Suzuki Satria FU ini menyatakan ingin mengikuti DA.
Sementara DA tegas memintanya agar berhenti menguntit.
Setelah lampu lalu lintas menyala hijau, DA memacu sepeda motornya berharap bisa meninggalkan penguntitnya itu.
Ia agak lega karena sampai di SPBU Terminal Gayatri Tulungagung laki-laki itu terlihat tidak lagi membuntuti.
Namun dugaannya keliru, dari spion terlihat laki-laki itu memacu motornya kembali mengejar.
Sesampai sekitar Kantor BPJS Kesehatan Tulungagung, laki-laki tak dikenal itu meremas bagian dadanya kemudian kabur.
“Saya inisiatif teriak dan ambil HP di tas. Awalnya untuk merekam plat nomor kendaraannya,” tutur DA.
Terduga pelaku berbelok ke Jalan Diponegoro seperti rekaman yang diambil DA.