Pembinaan pada SMPN 1, tujuannya agar tidak terjadi pada sekolah lain.
"Intinya kami mengirim data yang benar pada cabdin," tegasnya.
Tentang siapa yang "bermain" juga akan ditelusurinya.
Siswa X mengambil pin/verifikasi berkas di SMAN lain.
Informasi yang diperoleh orangtua, verifikasi di SMAN pengambilan pin itu, operator tidak melakukan perubahan data apapun.
Para walimurid berharap hasil dari penyelidikan yang mungkin dilakukan oleh cabdin diharapkan ada hasilnya.
"Kami menunggu keputusan dari cabdin," kata mereka.
Apalagi saat pendaftaran kan ada pernyataan yang ditandatangani calon peserta didik dan tandatangan di atas materai dimana di salah satu klausulnya jika ada data yang tidak benar ada sanksinya.
Menurut walimurid, jika ada sanksi bagi siswa X nanti, maka itu sebagai akibat/tindakan.
Selain itu juga harus ditelusuri tentang siapa yang diduga merubah nilai akhirnya.
Sementara Kepala Cabdin Pendidikan Jawa Timur wilayah Kota Malang dan Kota Batu, Hartini Ratna Dewi masih belum bisa dikonfirmasi untuk kasus ini.