SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Setidaknya sembilan dermaga telah berhasil terbangun di wilayah Madura dalam lima tahun terakhir.
Melalui program Jatim Akses, pemerintah provinsi Jatim serius untuk memperlancar akses transportasi demi mewujudkan kesejahteraan bagi warga masyarakat Madura.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Nyono menegaskan bahwa akses perhubungan memang menjadi prioritas dalam pembangunan lima tahun terakhir.
Pasalnya, kelancaran akses transportasi menjadi penumpu aktivitas ekonomi di wilayah kepulauan.
“Selama lima tahun terakhir, pembangunan dermaga dilakukan di sembilan titik. Ini menjadi wujud keseriusan dalam pembangunan wilayah Madura dan kepulauan,” kata Nyono, Senin (21/10/2024).
“Sebab selama ini dermaga banyak belum tersedia di wilayah Madura kepulauan. Padahal ini sangat krusial. Kalau dermaga tidak tersedia, transportasi, distribusi logistik maupun mobilitas barang menjadi tidak lancar,” imbuhnya.
Sembilan dermaga yang dibangun Pemprov Jatim dalam lima tahun terakhir tersebut yang pertama adalah dermaga di Gili Mandangin Kabupaten Sampang.
Dermaga ini dibangun dengan anggaran Rp 10 miliar.
Berikutnya dermaga di bangun di Pulau Bawean.
Ada dua dermaga sekaligus yang dibangun di sana. Satu untuk dermaga kapal penumpang dan satunya lebih besar untuk kapal barang atau cargo.
Tidak hanya itu, dermaga juga dibangun di Dungkek Kabupaten Sumenep.
Pembangunan dermaga di pelabuhan Dungkek berangkat dari keluhan masyarakat yang kesulitan saat mengirimkan hewan ternak.
Karena tidak ada dermaga, maka hewan ternak sapi maupun kerbau terpaksa harus dipaksa berenang menuju kapal di tengah laut.
“Pembangunan dermaga di Dungkek dilakukan dengan anggaran Rp 43 miliar. Kami berkoordinasi dengan pemkab setempat agar masyarakat di sana bisa melakukan aktivitas perdagangan dengan lebih layak,” ujar Nyono.
Selanjutnya dermaga yang dibangun adalah dermaga di Masalembu, dengan anggaran sebesar Rp 20 miliar.