Secara terpisah, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kabupaten Malang, Muhammad Hazairin sudah menduga akan terjadi penurunan partisipasi masyarakat pada Pilbup Malang 2024.
Ia menjelaskan, sejak awal Bawaslu telah mendorong TPS untuk diperbanyak dan lebih dekat dengan masyarakat.
Namun karena anggaran KPU kurang, sehingga belum mencukupi penambahan TPS.
“Kalau TPSnya sama dengan Pemilu saya yakin partisipasinya akan lebih tinggi. Dan itu kami sudah mengarahkan harusnya ada 5 ribu lebih (TPS). Tetapi dipaksakan 4 ribuan jadi ya gitu,” tukas Hazairin.(isn)