"Iya, di antaranya seperti itulah. Apa alasannya, tanah bengkok itu kok harus ditukar-gulingkan, banyak variabelnya, bukan cuma persetujuan perangkat desa saja," ungkapnya.
8. Tentang Tanah Bengkok
Tanah bengkok adalah tanah desa yang merupakan kekayaan milik desa dan diberikan oleh pemerintah daerah.
Tanah ini tidak bisa diperjualbelikan tanpa persetujuan seluruh warga desa, tetapi bisa disewakan oleh mereka yang diberi hak untuk mengelola.
Tanah bengkok dapat diperuntukkan sebagai gaji kepala desa dan perangkat desa.
Hasil pengelolaan tanah bengkok digunakan sebagai salah satu anggaran pendapatan desa.
Tanah bengkok dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Tanah lungguh, menjadi hak pamong desa untuk menggarapnya sebagai kompensasi gaji.
2. Tanah kas desa, dikelola oleh pamong desa aktif untuk mendanai pembangunan infrastruktur atau keperluan desa.
3. Tanah pengarem-arem, menjadi hak pamong desa yang pensiun untuk digarap sebagai jaminan hari tua.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp