Intan terakhir komunikasi dengan kakaknya awal Januari 2025. Intan dan kakaknya komunikasi lewat telepon.
Waktu itu, kakaknya menanyakan kabar kepada Intan.
"Kebetulan saya kan sedang cari kerja. Saya dipecat dari tempat kerja lama di Jakarta. Lalu saya cari kerja di Solo, tidak cocok terus pindah ke Madiun," katanya.
Setelah itu, Intan belum pernah berkomunikasi lagi dengan kakaknya. Dan sekarang, Intan malah mendapat kabar kakaknya terkena musibah.
Ayah tiri korban, Hendi Suprapto mengatakan korban memang sosok baik dan perhatian dengan keluarga. Korban juga menjadi tulang punggung keluarga.
"Korban memang tulang punggung keluarga. Dia menghidupi dua anak dan neneknya," katanya.
Menurutnya, korban juga sering mampir ke rumah ibunya. Tiap pulang ke Blitar, korban selalu menyempatkan bertemu dengan ibunya.
"Kadang dua kali sebulan ke sini. Tiap pulang ke Blitar, setelah ngurus anak dan keluarga di Slorok, dia menyempatkan ketemu ibunya," ujarnya.
Korban juga bersikap baik dengan Hendi, meskipun Hendi ayah tiri.
Korban sempat bilang ke Hendi ingin bangun rumah sendiri. Kebetulan, Hendi yang dimintai tolong untuk membangun rumah.
Rencananya, mulai bulan depan, korban mulai membangun rumah di Desa Slorok.
"Korban ini tidak pernah cerita masalahnya ke keluarga. Yang diceritakan ke keluarga hanya yang senang-senang saja. Mungkin korban tidak ingin ibunya khawatir," katanya.