Pekerjaannya menjadi pemulung dia tekuni berawal dari kegagalannya merintis usaha.
Sebelum menjadi pemulung ia gagal merintis binsis di bidang peternakan dan perikanan.
Hal itu membuatnya harus memutar otaknya.
Serma Priyo pun akhirnya mencari pendapatan di bidang lain yang bisa dijangkau olehnya.
Beruntung, saat itu Serma Priyo mendapatkan saran dari sang teman untuk mengumpulkan barang bekas setelah mendengar keluh kesahnya.
“Saya jadi pemulung sejak tiga tahun terakhir,” ujar Serma Priyo yang dilansir dari TribunSumsel.com.
Perlahan tapi pasti, usahanya mengumpulkan barang bekas itu membuahkan hasil.
Berkat ketekunan dan kerja kerasnya, Serma Priyo mulai melebarkan sayapnya membangun jejaring dengan warung-warung.
“Saya terus cari jaringan menemui warung-warung untuk kumpulkan botol bekas,” ujarnya.
Barang bekas, botol bekas hingga sampah yang ia kumpulkan dijual ke agen-agen besar.
Ia juga kerap membeli botol bekas dari warga yang berminat.
Tak ayal, kini penghasilannya per bulan cukup fantastis.
Serma Priyo bisa meraup penghasilan sebesar Rp 10 juta.
Di tengah perjuangannya mengerjakan pekerjaan sampingannya itu, ternyata Serma Priyo tak luput pernah dipandang sebelah mata.
Profesinya menjadi pemulung itu sempat dianggap sebelah mata oleh rekan-rekannya sesama anggota TNI.