Sekjen Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia Malang, Delta Nisfhu, menjadi salah satu korban kekerasan yang dilakukan oleh aparat.
Delat mengaku diseret, dipukul, dan diinjak oleh petugas berpakaian preman.
Saat itu, dirinya sedang melaksanakan aktivitas jurnalistik mendokumentasikan unjuk rasa yang berujung bentrok.
"Saat saya menghindari polisi di dekat kolam alun-alun itu, lalu diseret orang tidak berseragam."
"Saat itu juga saya buang ponsel. Saya diseret ke taman berbunga itu. Lalu di situ dipukuli dan diinjak juga," katanya.
Delta sempat teriak menjelaskan identitasnya sebagai pers mahasiswa. Ia juga membawa kartu pers mahasiwa. Namun aparat tidak mempedulikan hal tersebut.
"Posisi saya bawa kartu pers, tetap dipukul. Ada satu orang aparat yang mengatakan pers tai," paparnya.
Delta mengalami luka di bagian lengan kiri dan kanan, punggung, termasuk perut. Ia juga mengaku mengalami rasa sakit di bagian kaki.