Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPR sekaligus politikus PDI Perjuangan Aria Bima mengatakan, pihaknya tidak akan mencampuri urusan Jokowi dan PSI.
Aria Bima merespons perihal Jokowi yang diisukan menjadi Ketum PSI.
Ia menyebut, PSI memiliki hak untuk memutuskan siapa pun menjadi ketum mereka.
"Urusan PSI kok tanya saya, kan internal PSI. PDI-P menyalonkan siapa kan internal PDI-P, tidak dicampuri. PSI punya independensi untuk memutuskan siapa pun, itu hak setiap organisasi," ujar Aria Bima, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025) malam.
Ia memaparkan, setiap partai memiliki hak berdaulatnya masing-masing dalam menentukan ketum.
Maka dari itu, kata dia, PDI Perjuangan pun menghormati kongres yang dilakukan semua partai di Indonesia.
"Kongres partai kita hormati, kita menghormati seluruh partai di Indonesia ini untuk memberikan semacam pengabdian kepada bangsa lewat demokratisasi," ujar dia.
"Kita harapkan kongres PSI juga menjadikan instrumen penguat demokrasi dan menguatkan berbagai hal yang menyangkut dinamika nasional," sambung Aria Bima.
Untuk itu, ia kembali menekankan PDI Perjuangan tidak akan ikut campur dalam urusan PSI.
"Lah kita tidak akan bisa mencampuri apapun. Sebaiknya ditanyakan orang PSI, saya tidak ingin partai lain juga mencampuri mengomentari soal kedaulatan internal PDI-P," imbuh dia.
Sumber : Kompas.com