Bupati juga mendukung literasi media yang dilakukan PWI, dengan sasaran Kepala Desa (Kades) dan Kepala Sekolah (Kasek).
Alasannya, selama ini Kades dan Kasek sering menjadi sasaran pemerasan wartawan abal-abal.
Gatut Sunu mengaku sempat berbicara terkait masalah ini dengan pimpinan PWI Jawa Timur.
"Saya yakin yang memeras bukan dari PWI. Suatu saat perlu mengundang narasumber dari PWI untuk memberi pemahaman," katanya.
Para Kades dinilai perlu mendapat bekal ilmu, agar bisa melawan orang yang mengaku wartawan dengan niat tidak baik.
Sering kali para Kades sudah ketakutan saat didatangi wartawan abal-abal karena tidak tahu bagaimana harus bersikap.
Akhirnya mereka memberi uang dengan pertimbangan tidak mau repot.
"Itu perilaku yang tidak mendidik. Ke depan kami akan kerja sama dengan PWI dan Aparat Penegak Hukum (APH)," pungkas Gatut Sunu.