Banyak di antaranya berukuran kepala orang dewasa, sehingga berbahaya jika mengenai kaki.
Material longsor tertumpuk di jalan depan rumah Bowo yang merupakan akses satu-satunya ke Pantai Klatak.
Bebatuan dan tanah yang terdorong arus banjir juga merusak rumah Suyaji di seberang rumah Bowo.
Rumah berdinding papan ini kebetulan sedang ditinggal pemiliknya saat kejadian.
"Pemiliknya sedang ada hajatan ke Trenggalek, jadi rumahnya kosong. Tapi kesehariannya juga dihuni," jelas Bowo.
Total ada 5 rumah warga yang rusak, yang paling parah rumah milik Bowo.
Longsor ini berasal dari tebing Jalur Lintas Selatan (JLS) yang tepat di belakang rumah Bowo.
Tebing ini dibuat dari tailing proses pembukaan JLS.
Sementara Kevin bercerita, saat itu dirinya sudah tidur dan dibangunkan oleh ibunya.
Saat Kevin mulai bangun, di dalam rumah sudah ada genangan air semata kaki.
Namun tiba-tiba tembok belakang jebol, dan air bah masuk.
"Adik saya bawa keluar bersama ibu. Pintunya juga susah dibuka karena sudah kemasukan material," katanya.
Setelah mereka keluar, air bah mengalir dengan deras menghanyutkan semua benda.
Kini Bowo dibantu sejumlah warga berhasil membersihkan lumpur.
Namun mereka kesulitan menyingkirkan bebatuan yang memenuhi bagian belakang rumah.