Dengan perincian, berangkat dari Kota Surabaya kemudian transit dahulu di Terminal Arjosari Malang kemudian melanjutkan perjalanan ke Kota Batu.
Namun, pihaknya belum mengetahui secara jelas terkait berapa jumlah halte yang ada, termasuk kapan dioperasikannya bus Trans Jatim untuk rute ini.
"Untuk haltenya ada berapa, belum kami terima informasinya. Karena pembahasan yang kami terima, masih secara garis besarnya saja," terangnya.
Baca juga: DAFTAR Rute Trans Jatim Semua Koridor Tahun 2025, Ada Rencana Rute Baru Untuk Malang Raya
Pihaknya berharap dengan keberadaan bus Trans Jatim, nantinya bakal mempermudah kebutuhan masyarakat terhadap angkutan umum yang terintegrasi.
Serta mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat, khususnya Kota Malang dan Kota Batu yang menjadi daerah wisata.
"Apabila ada masyarakat datang ke sini untuk berwisata naik angkutan umum, semisal dari Surabaya mau ke Kota Batu. Maka tidak akan bingung mau naik apa," tandasnya.
Halte dan Koridor
Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Batu, Hari Juni Susanto menyebut untuk sementara bus Trans Jatim Malang Raya masih satu koridor, yakni Terminal Hamid Rusdi-Terminal Landungsari-Terminal Batu.
Sedangkan halte di Kota Batu akan ada tiga titik lokasi.
“Titik sementara Halte Depan SMPN 3, Depan JTP 3 dan Pendem. Di survei dan pembangunannya oleh Dishub Provinsi Jatim,” jelas Hari, Rabu (25/6/2025).
Update Trans Jatim Malang Raya
Kepala Bakorwil III Malang, Asep Kusdinar menjelaskan, Trans Jatim hadir untuk menjawab persoalan yang selama ini terjadi di Malang Raya.
Dalam paparannya, kemacetan di Malang Raya, terutama Kota Malang menjadi persoalan serius.
Dampaknya, load factor yang rendah sehingga berdampak terhadap kondisi sosial ditambah masih terbatasnya akses antar daerah.
"Diperlukan kendaraan feeder dari desa ke halte utama untuk menjangkau wilayah yang tidak dilalui Trans Jatim," kata Asep kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (26/6/2025).
Baca juga: DAFTAR Rute Bus Trans Jatim Semua Koridor Tahun 2025: Mojokerto-SDA-SBY-Gresik-Lamongan-Bangkalan
Trans Jatim telah masuk dalam RPJPD Jawa Timur sebagai program strategis jangka panjang.
Alokasi 10 persen dari PKN dan opsen PKN telah disiapkan untuk pembiayaan transportasi umum.