"Waktu itu ibu-ibu, pakaiannya aneh dan terus bertanya. Saya merasa tidak nyaman," keluh Tyas.
Sebagai orang yang memiliki pengalaman buruk menggunakan transportasi umum, Tyas berharap keberadaan bus Trans Jatim Malang Raya bisa menjadi solusi.
Sejauh yang ia tahu, rencana operasional bus Trans Jatim nanti akan sesuai waktu keberangkatan.
Kendaraan juga didesain nyaman dan aman.
"Kalau begitu, saya bisa tentukan waktu kapan mau berangkat. Kadang saya pulang ke rumah naik kereta dari Kota Malang ke Kabupaten Malang," papar Tyas.
Perempuan lain yang tak sabar menantikan operasional bus Trans Jatim Malang Raya adalah Iftihan.
Iftihan adalah seorang pekerja kantoran di Kelurahan Dinoyo.
Selama ini, ia menggunakan sepeda motor untuk berangkat ke kantor.
Jika Trans Jatim dioperasikan, maka warga Kecamatan Sukun itu ingin sekali menggunakannya.
Baca juga: Halte Bus Trans Jatim Malang Raya Jatim Park 3 Penghubung Tiga Terminal di Kota Malang dan Kota Batu
"Saya dengar juga ada jalur ke Kota Batu, kan. Tentunya nanti akan melintasi Dinoyo, jadi saya bisa naik itu," ujar Iftihan.
Iftihan mengatakan, layanan angkot saat ini belum nyaman.
Waktu tempuh tidak dapat diprediksi. Pun waktu kedatangan.
Sedangkan menggunakan kendaraan pribadi harus mengeluarkan biaya lebih untuk operasional seperti servis dan beli bahan bakar.
"Menurut saya, Trans Jatim nanti bisa memenuhi kebutuhan pekerjaan. Saya jadi tahu kapan harus menunggu di halte karena sudah ada jadwal keberangkatannya, kan?" ungkapnya.
Iftihan tidak segan untuk menanggalkan kendaraannya jika ada layanan transportasi yang aman dan tepat waktu.