SURYAMALANG.COM, - Demo yang dilakukan warga Kelurahan Arjosari Kota Malang di Terminal Arjosari, Selasa (1/7/2025) membuahkan hasil.
Warga Arjosari yang menolak premanisme telah membuat tujuh poin kesepakatan dengan pihak Terminal Arjosari.
Desakan ini tidak luput dari aksi pengeroyokan 15 orang preman dan calo di Terminal Arjosari terhadap anggota TNI AL Letda Laut (PM) Abu Yamin.
Menurut Koordinator Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Arjosari, Ali Said, Letda Abu Yamin adalah sosok yang disegani.
Baca juga: CALO Terminal Arjosari Cekcok Minta Rp 5.000 ke Kondektur, Letda Abu Yamin Melerai malah Dikeroyok
Abu Yamin juga warga Arjosari dan aktif di masyarakat.
"Kami sangat menyesalkan adanya kejadian premanisme di Terminal Arjosari. Karena korban ini yaitu Abu Yamin adalah warga Arjosari" ujar Ali, Selasa.
"Seorang tokoh masyarakat yang aktif membina warga" imbuhnya.
Ali juga memastikan pelaku pengeroyokan Letda Abu Yamin bukanlah warga Arjosari.
"Saya pastikan bahwa pelakunya bukanlah warga Arjosari, karena warga sini senang hidup damai dan cinta damai," tandasnya.
Isi Kesepakatan
Aksi demo damai yang dilakukan warga di Terminal Arjosari menghasilkan tujuh poin nota kesepakatan.
Kesepakatan dibuat bersama antara warga Arjosari dengan Terminal Arjosari Malang, berikut isinya:
1. Pengelola Terminal Tipe A Arjosari Malang sangat setuju terkait tuntutan warga Arjosari untuk menghapus premanisme di dalam terminal maupun sekitar terminal.
2. Pengelola Terminal sudah memiliki rancana untuk membuat Terminal Tipe A Arjosari menjadi terminal wisata dengan melibatkan UMKM dari warga Arjosari di terminal dengan syarat dan ketentuan yang sudah ditetapkan kedepannya.
3. Pengelola terminal akan membuat grup WA yang berisi Ketua RW, Ketua LPMK, serta Lurah nanti bila ada kegiatan di Terminal Arjosari akan di share di grup tersebut.
4. Zona merah untuk ojol hanya di depan terminal (pintu masuk dan pintu keluar bus Terminal Tipe A Arjosari, serta di seberang jalan depan Terminal Arjosari).